spot_img

Kokohkan Enam Pilar, Gubernur Lemhanas Sebut Ini!

Published on

Jakarta, listberita.id – Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzily, memaparkan ada enam pilar ketahanan strategis yang perlu dielaborasikan.

Enam pilar yang yaitu dimensi ideologi, sosial budaya, ekonomi, ekologi dan iklim, teknologi digital, dan kepemerintahan.

“Keenam pilar adalah, Pertama, dimensi ideologi. Ketahanan ideologi berakar pada Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa.

BACA JUGA  Dalang Cilik Asal Banyumas Siapakah Dia...

Dimensi ini merupakan fundamental dari ketahanan nasional,” kata Gubernur Lemhanas saat memberikan pidato Kebangsaan.

Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Lemhannas RI di Ruang Dwi warna Purwa, Lemhannas RI pada Selasa (20/5/2025).

Gubernur Lemhannas Ace meyakini bahwa dimensi ideologi dapat berfungsi sebagai strategi kunci dalam menghadapi ancaman non-militer.

BACA JUGA  Kajian Intelijen: Apakah Jokowi Menerima Tawaran Calon Ketum PSI?

Seperti radikalisme, intoleransi, dan polarisasi sosial-politik yang dapat merusak tatanan bangsa.

Oleh sebab itu, membangun kesadaran kolektif dan internalisasi nilai-nilai ideologis secara berkelanjutan sangat penting.

Untuk membangun stabilitas nasional, yang tangguh dan berkelanjutan.

<

BACA JUGA  Nurul Arifin Singgung: Judi Online, Situs Sensitif Ini Pejelasannya!!

Pilar yang kedua adalah dimensi sosial dan budaya. Pada sisi sosial, pilar ini menjaga demokrasi dari polarisasi, semangat kebersamaan, dan kohesivitas sosial yang dicerminkan dalam gerakan gotong royong.

Selain itu, masyarakat literatif, kritis, dan inklusif mampu menciptakan ketahanan terhadap konflik horizontal serta tekanan eksternal.

Sedangkan pada sisi budaya, pembangunan ketahanan budaya bergantung pada literasi budaya, kearifan lokal, dan identitas nasional.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Instruksikan Aparat Tindak Tegas Pelanggaran Tindakan Anarki

Ini adalah upaya mempertahankan identitas nasional, di tengah arus globalisasi dan konten digital lintas negara.

“Penguatan karakter bangsa di bidang pendidikan hingga, media publik menjadi bagian penting dari dimensi kebudayaan nasional,” imbuhnya.

Dan ia menambahkan, Pilar ketiga, dimensi ekonomi, mencakup ketahanan ekonomi inklusif.

BACA JUGA  Syamsu Djalal Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri Ada Apa?

Dengan memastikan bahwa setiap warga negara, memiliki akses yang sama terhadap sumber daya, kesempatan, maupun manfaat pembangunan.

Pada lingkungan pelaku ekonomi, sistem perlindungan sosial yang adaptif, ekonomi digital yang merata, dan UMKM yang kuat.

Dapat menjadi akar dari ketangguhan, ekosistem ekonomi nasional.

BACA JUGA  Peradaban dan Budaya Berpihak Pada Kearifan Lokal

Sehingga tidak mudah terguncang oleh krisis, finansial dan disrupsi rantai pasokan.

“Kemandirian dan daya saing bangsa melalui kebijakan, hilirisasi dan industrialisasi menjadi kata kunci menghadapi guncangan ekonomi global,” ucap Ace.

Pilar keempat, dimensi ekologi dan iklim, berfokus pada pembangunan sistem kehidupan yang mampu bertahan dari perubahan iklim.

BACA JUGA  Akibat Unjuk Rasa Kemarin Lalu, Disnakertransgi Mengeluarkan Surat Edaran

Seperti transisi energi bersih, mitigasi risiko bencana, dan perlindungan lingkungan hidup.

Meskipun demikian, pilar ini harus terus ditingkatkan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Dari ancaman degradasi ekosistem, perubahan iklim, serta eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali.

BACA JUGA  Galakan Budaya Kearifan Lokal Camat Tenny Ungkap UMKM

“Kemandirian dan daya saing bangsa, melalui kebijakan hilirisasi dan industrialisasi menjadi kata kunci menghadapi guncangan ekonomi global,” kata Ace.

Kelima, dimensi teknologi digital. Pilar ini menekankan pentingnya ketahanan teknologi.

Dengan mendorong kemandirian digital, melalui pembangunan ketahanan siber yang kuat.

BACA JUGA  Dalam Menghadapi Sektor Keamanan Kemenko Polkam Bahas Ini!

Ace menjelaskan bahwa Indonesia dapat memperkecil risiko, dan mengubahnya menjadi peluang strategis.

Bagi kemandirian teknologi dan pertumbuhan ekonomi digital, yang unklusif dengan cara memperkuat ekosistem Artificial Inteligence (AI) dan teknologi digital dalam negeri.

Melalui riset strategis, regulasi adaptif, serta kolaborasi lintas sektor.

BACA JUGA  Mie Godog Mbah Karso Dan Musik Gamelan Ciptakan Budaya Tradisional

“Keenam, dimensi kepemerintahan. Dimensi  kepemerintahan menghadirkan birokrasi yang responsif, adaptif, dan akuntabel.

Dalam situasi krisis serta mampu menjaga kepercayaan publik, sebagai aset vital bangsa,” sebut Ace.

Pilar ini mencakup tata politik dan manajemen, pemerintahan yang adaptif sebagai fondasi penting bagi terwujudnya demokrasi yang matang.

BACA JUGA  Tingkatkan Keamanan Deputi Bidang Koordinasi dan Komunikasi Berikan Penjelasan Ini

Penguatan kapasitas kelembagaan, tata kelola yang responsif, sistem kepartaian politik yang kokoh.

Serta kepemimpinan yang visioner dan berintegritas, merupakan komponen penting dari praktik demokrasi.

Jadi, dimensi kepemerintahan bukan hanya sebagai alat teknokratis, melainkan sarana untuk membangun peradaban politik yang sehat.

BACA JUGA  Ahli Forensik Dokumen Jawab Keaslian Ijazah, Roy Suryo Bangun Kebohongan

“Hal ini memastikan bahwa Indonesia tidak hanya demokratis secara formal tetapi juga substantif, berakar kuat pada nilai-nilai Pancasila.

”Dan mampu merespons tantangan zaman, secara bermartabat,” imbuh Ace.Enam pilar tersebut berpadu dalam semangat _resilience-based development.

Yaitu, pembangunan yang tidak hanya mengejar hasil jangka pendek, tetapi juga meningkatkan daya tahan jangka panjang.

BACA JUGA  Perusahaan Teknologi Yang Tergabung A1 Merosot

Strategi ini merupakan komponen penting dari doktrin, asta gatra atau delapan dimensi kehidupan bernegara.

Yang implementasinya membutuhkan inovasi kebijakan, kolaborasi, sinergi, dan konvergensi antarsektor, serta pemimpin yang visioner dan inklusif.

Kegiatan Orasi Kebangsaan ini, dihadiri oleh Gubernur Lemhannas RI periode 2001hingga 2005.

BACA JUGA  MK Wajibkan Pendidikan SD, SMP Gratis Baik Negeri dan Swasta

Yakni, Prof. Dr. Drs. H. Ermaya Suradinata, S.H., M.H., M.S.; Gubernur Lemhannas RI periode 2011-2016 Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, CES., DEA.;

Gubernur Lemhannas RI periode 2022-2023 Andi Widjajanto; Wakil Gubernur Lemhannas RI periode 2019-2022 Marsdya TNI (Purn) Wieko Syofyan;

Sekretaris Utama Lemhannas RI periode 2016-2018 Komjen Pol (Purn) Drs. Arif Wachjunadi;

BACA JUGA  Purworejo, Memiliki Desa Makmur Beras Dari Petani

Wakil Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Komjen Pol (Purn) Purwadi Arianto, M.Si.;

Komandan Kodiklat TNI Letjen TNI Bobby Rinal Makmun, S.I.P.; Asisten Potensi Dirgantara TNI Marsda TNI Palito Sitorus, S.I.P., M.M.;

Keluarga Gubernur Lemhannas RI periode 2005—2011 (Alm) Prof. Dr. H. Muladi, S.H.; Wakil Gubernur Lemhannas RI petahana Laksdya TNI Edwin, S.H., M.Han., M.H.;

BACA JUGA  Kultur Budaya Merukunkan Kearifan Lokal

Sekretaris Utama Lemhannas RI petahana Komjen Pol Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si.; Para Deputi Lemhannas RI; serta Para Pejabat Struktural dan Fungsional Lemhannas RI. (RED-BIRO PRES Lemhanas).

BACA JUGA  Atasi Macet Jalur Puncak! Gubernur Jabar Liburkan Sopir Angkot "Sabtu-Minggu"

 

Latest articles

Bahas Pembangunan Lingkar Bogor Barat Menjadi Topik

LIST BERITA - Pembangunan Jalan Lingkar Bogor Barat, menjadi pembahasan dalam rapat minggon  di...

Peradaban dan Budaya Berpihak Pada Kearifan Lokal

Opini Penulis: Saidi Hartono LIST BERITA -  Negeri ini memiliki kekayaan budaya dan peradaban yang khas,...

Raja Keraton Surakarta Tutup Usia Solo Berkabung

LIST BERITA - Warga Surakarta berkabung, Raja Keraton Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi meninggal...

Warga Mengalami Krisis Air di Galuga Bogor

BOGOR, List Berita - Warga Galuga Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat mengalami krisis...

More like this