DPC WGAB Mandailing Natal Hadir Berantas Para Koruptor

- Advertisement -
Kabupaten Mandailing Natal Identik dengan Sebutan,’Kota Santri dan Terkenal juga dengan sebutan Bumi Gordang Sambilan Sumatera Utara, (20/10/2023).

Beragam suku mendiami wilayah ini sehingga, tidak heran apabila Kabupaten Mandailing Natal dikenal kaya akan bahasa.

Dari suku-suku yang tinggal di Wilayah Kabupaten Mandailing Natal seperti: Mandailing, Batak, Minang, Pesisir, Nias dan lainnya.

Bercerita tentang Mandailing Natal yang memiliki 23 Kecamatan, 377 Desa dan 29 Kelurahan. Tak akan pernah habisnya, intinya meskipun banyak suku yang mendiaminya.

Namun, Mandailing Natal termasuk salah satu Daerah yang memegang teguh Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda suku dan agama tapi tetap satu juga.

Begitu juga Tentang organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan, juga lumayan banyak yang terbentuk di Kabupaten ini.

Namun meskipun banyak organisasi yang sudah berdiri dengan keberadaan anggota masing-masing, Mandailing Natal.

Hingga saat ini masih terkenal dengan Keramahan dan, kedamaian karena berapa banyaknya organisasi, yang ada di Madina tidak pernah ada bentrok yang membuat warga jadi takut dan gelisah.

Serta merugikan pihak lainnya, malah masyarakat madina tetap nyaman dan semua organisasi tetap kompak dan bersahabat.

Bicara tentang organisasi, di samping organisasi lainnya, yang berprestasi terdapat satu organisasi yang tergabung dalam Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) yang tugas dan fungsinya sebagai sosial kontrol terkait kebijakan pemerintah.

Serta merupakan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang keras dalam memberantas Korupsi di Wilayah Kabupaten Mandailing Natal.

LSM-WGAB memiliki Visi:

1) menjadi lembaga sosial kontrol terkait kebijakan pemerintah,

2) menjadi lembaga screening terhadap partai dan politisi yang ada di Negara ini guna menyiapkan pemimpin yang berintegritas,beretika dan bermoral baik dalam menjalankan tugasnya,

BACA JUGA  Mahasiswa GMPRI Demo Disdik Kabupaten Bogor Konspirasi Korupsi

3) menjadi lembaga yang berdikari dan membangun kehidupan masyarakat dalam segala aspek,

4) menjadi lembaga pengontrol instansi pemerintah agar aparatur/pejabat terkait jujur melaksanakan tugas dan kewajiban terhadap masyarakat,

5) menjadi lembaga bantuan hukum.

Misi dari LSM-WGAB adalah:

1) menjadi organisasi yang dapat menyerap aspirasi masyarakat.

2) menjadi organisasi yang dapat memberdayakan masyarakat,

3) menjadi organisasi yang dapat mempersiapkan generasi bangsa yang potensial untuk menjadi pemimpin di tingkat daerah maupun pusat.

Adapun arti dari keberadaan lambang LSM-WGAB adalah:

1) KUJANG: adalah senjata khas tradisional dari masyarakat Sunda.

Lambang ini menandakan bahwa LSM-WGAB adalah organisasi masyarakat, yang lahir dan didirikan pertama kali di tanah sunda yaitu,Kota Bandung-Jawa Barat.

2) MATAHARI: adalah roh murni dengan titik kesadaran ditengah yang merupakan sumber kehidupan bagi dunia, sekaligus pusat tata surya menandakan bahwa, LSM-WGAB adalah organisasi masyarakat yang akan menunjukkan energi kreatif, sadar diri dan pencerahan.

3) TELAPAK TANGAN yang terbuka: menandakan bahwa LSM-WGAB adalah, organisasi masyarakat yang terbuka, buat segala kalangan dan tidak ada diskriminasi dan merupakan representasi dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

4) MERAH PUTIH: menandakan bahwa LSM-WGAB adalah organisasi masyarakat yang lahir di Indonesia dan menunjukkan bahwa NKRI harga mati.

5) PITA MERAH: menunjukkan bahwa LSM-WGAB adalah organisasi masyarakat yang memiliki keberanian untuk melawan segala bentuk ketidak adilan dan berani untuk memperjuangkan segala bentuk hak-hak masyarakat yang telah dirampas.

Jika dilihat dari Visi dan Misi serta arti dari lambang LSM-WGAB tidak heran, jika keanggotaan yang berada didalamnya.

Ini merupakan manusia-manusia yang sudah faham, dalam berorganisasi dan sudah terlatih. Serta terbiasa hidup keras bila diperlukan.

BACA JUGA  Viral.!! Selewengkan Anggaran Dana Desa Ada Apa?

Namun tetap lembut dan berwibawa, dalam melakukan segala bentuk penyelesaian, yang bertujuan untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat.

Dan akhir-akhir ini keberadaan LSM-WGAB di Madina, menjadi suatu kekhawatiran bagi siapa saja yang terlibat, dalam perbuatan tindak pidana korupsi.

Baik di pemerintahan maupun para pengguna anggaran sampai ke tingkat Desa, karena LSM-WGAB semakin gencar dalam menumpas para koruptor di Madina. Dan mengakhiri langkah mereka para pelaku korupsi, dengan berujung terali besi.(Red)

- Advertisement -
Must Read
- Advertisement -
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini