spot_img

Menjelang Malam, Polisi Bekuk Preman Berkedok Jukir

Published on

Jakarta, listberita.id – Menjelang malam seharusnya menjadi tenang, kini berubah menjadi tegang.

Peristiwa itu terjadi menjelang malam, saat pihak aparat melakukan razia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ketika kepolisian dari tim Satreskrim Polsek Metro Jakarta Pusat, melakukan razia, premanisme yang menyasar juru parkir liar di malam hari.

BACA JUGA  Polres Badung Bali Ungkap Pelaku Penyalahgunaan Jenis Narkoba

Operasi rutin dilakukan razia, kali ini di Jalan Letjen Soeprapto. Namun memunculkan drama tak terduga.

Baku hantam antara petugas kepolisian dan para pelaku, yang mencoba melawan saat hendak ditangkap.

Penyamaran Berujung Bentrok

Dengan menyamar sebagai warga biasa, petugas dari Unit Keamanan Negara (Kamneg.

BACA JUGA  Polri Mencatat Peristiwa Angka Kriminalitas di Indonesia

Satreskrim menyusup ke area parkir sebuah kafe, yang sudah lama dicurigai sebagai “lahan garapan”.

Kelompok preman ini berkedok juru parkir liar. Tak butuh waktu lama, mereka menyaksikan langsung modus pemalakan: pengemudi mobil dan motor.

<

Mereka dipaksa membayar tarif parkir tak wajar, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000-tanpa karcis, tanpa dasar hukum, dan dengan intimidasi.

BACA JUGA  BMKG Berikan, Peringatan Waspada Cuaca Ekstrem Wilayah Yogyakarta

Aksi penindakan dimulai terhadap salah satu preman, memalak pengendara. Petugas segera meringkus pelaku, namun situasi langsung memanas.

Seorang preman lain yang melihat temannya ditangkap, naik pitam dan langsung melayangkan pukulan keras ke arah wajah seorang petugas.

Tindakan brutal itu memicu perkelahian singkat, di tengah lahan parkir. Suasana pun berubah menjadi kacau.

BACA JUGA  Panen Jagung Presiden Prabowo Berikan Apresiasi Jajaran Yang Terlibat

Namun dengan sigap dan profesional, tim kepolisian berhasil mengendalikan situasi.

Empat pelaku berhasil diamankan di tempat kejadian, sementara dua lainnya sempat melarikan diri.

Mereka bersembunyi di dalam toilet kafe, upaya yang sia-sia karena keduanya akhirnya juga dibekuk.

BACA JUGA  Salip Truk Kontainer Pengendera Motor Tewas

Modus Premanisme Berkedok Jukir

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus, mengatakan.

Bahwa operasi ini merupakan respons langsung atas puluhan laporan warga, yang mengaku resah dengan keberadaan preman berkedok juru parkir liar.

Mereka memanfaatkan lokasi-lokasi strategis di malam hari seperti kafe, warung makan, dan minimarket.

Aksi itu untuk menjalankan pemerasan, berkedok jasa parkir. Korban yang menolak membayar seringkali diancam atau bahkan diikuti,” ujar Firdaus.

BACA JUGA  PM Malaysia Anwar Ibrahim, Tiongkok Akan Hadir di Kuala Lumpur

Firdaus menambahkan, keenam pelaku kini, tengah diperiksa secara intensif.

Dari tangan mereka, polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk uang hasil pemerasan.

Kemudian rompi parkir, dan alat komunikasi saat diperlukan untuk berkoordinasi antar anggota.

BACA JUGA  Kemenko Polkam Adakan Seminar Bertajuk Peningkatan SDM Keamanan Digital

Pasal Berlapis dan Hukuman Berat

Atas tindakan kriminal tersebut, para pelaku dijerat dengan pasal berlapis dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP):

Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan.

Pasal 335 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan atau Pemaksaan.

BACA JUGA  Hendra Pemilik Truk Korban Pengelapan Beras, Aktivis GMPRI Bersuara

Serta Pasal 170 KUHP tentang Penganiayaan Secara Bersama-sama.

Dengan jeratan pasal-pasal ini, para pelaku terancam hukuman pidana hingga sembilan tahun penjara.

Dukungan Harapan Warga

Aksi tegas polisi ini menuai respons positif dari masyarakat.

BACA JUGA  Aksi Massa Perusakan Fasilitas Kepolisian Polres Purworejo Amankan Pelaku

Warga Kemayoran, khususnya para pemilik kendaraan yang sering merasa tidak nyaman saat harus berurusan dengan “jukir liar”, menyambut baik tindakan tersebut.

“Tiap malam saya waswas kalau parkir di sini. Kadang sampai harus bayar Rp 40.000 cuma untuk satu jam.

Kalau nggak bayar, mobil bisa digores. Kami sangat mendukung langkah polisi.

BACA JUGA  Kepuasan Masyarakat Pada Pemerintah di Sambut Baik Oleh Menko Polkam

Semoga razia seperti ini terus dilakukan,” ujar Arifin, salah satu pengunjung kafe yang menjadi saksi penangkapan malam itu.

Catatan untuk Keamanan Publik

Razia ini menjadi bukti bahwa premanisme di ibu kota belum sepenuhnya hilang, dan terus mengintai ruang-ruang publik, terutama yang tidak terawasi dengan baik.

Langkah cepat dan tegas aparat kepolisian, menjadi sangat penting untuk mengembalikan rasa aman pada masyarakat.

BACA JUGA  Akibat Longsor Gunung Kuda Cirebon Korban Makin Bertambah

Sekaligus menunjukkan bahwa hukum tetap, menjadi panglima di tengah kehidupan kota yang semakin kompleks.

Kejadian ini bukan hanya tentang enam preman yang ditangkap, tetapi juga tentang keberanian aparat kepolisian .

Keberadaan aparat yang berpihak pada warga, yang selama ini menjadi korban pungli terselubung.

BACA JUGA  Ade Armando: Menyarankan Megawati Mundur Dari Jabatan Ketum PDIP

Operasi semacam ini, jika terus digelar secara berkelanjutan, bisa menjadi titik balik dalam perang melawan premanisme perkotaan yang telah terlalu lama dibiarkan tumbuh liar. (Sumber Dirgantara – RED).

BACA JUGA  Kapolri Jenderal Sigit, Komitmen Berantas Premanisme se-Indonesia

 

Latest articles

BKPSDM Bogor: Pengadaan Perangkat Teknologi Disinyalir Menuai Kontroversi

Bogor, LIST BERITA - Pengadaan perangkat teknologi di kendalikan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan...

Hari Pahlawan Nasional, Merupakan Sejarah Bagi Adityawarman Adil

Bogor, LIST BERITA - Hari Pahlawan Nasional merupakan hari bersejarah, bagi bangsa Indonesia jatuh...

Subali S.H.: Perdamaian Harus Jadi Hukum Tertinggi dalam Sengketa Tanah INKOPAL – Warga

Sengketa tanah antara warga dan INKOPAL yang sedang diproses di Pengadilan Tata Usaha Negara...

Terperosok Dalam Lingkaran Korupsi, Sekdis DPKPP di Tangkap Polda Jabar

LIST BERITA -  Sekdis DPKPP Kabupaten Kuningan, terperosok dalam lingkaran dugaan korupsi. Pasalnya kepolisian Jawa...

More like this