Jakarta, List Berita || Bantuan sosial tahun ini, kementerian sosial telah mencatat 1.9 juta penerima bantuan dikoreksi.
Penyaluran bantuan sosial (bansos) akan mendapatkan perubahan, dari data yang tercantum di Kemensos.
Menurut Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan dikawasan Kemensos pada Sabtu,(5/7).
Seusai acara di Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Jakarta.
Gus Ipul menjelaskan ada penerima bansos triwulan pertama, yang masih menerima bantuan dalam penyaluran bansos triwulan kedua ini.
Namun ada juga yang menerima bansos, di awal tahun tetapi tidak lagi tercatat sebagai penerima saat ini.
Gus Ipul pun menyampaikan permohonan maaf, terkait hal tersebut.
“Maka itu, kepada bapak-bapak, ibu-ibu sekalian yang mungkin tidak menerima bansos lagi, saya ingin sampaikan mohon maaf.
Ini bukan maunya Menteri, bukan maunya Kementerian Sosial, tapi ini adalah memang sesuai data yang diberikan kepada kami,” ujarnya, dilansir pada Senin (14/7).
Perubahan ini terjadi setelah pemerintah mencocokkan data di lapangan dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) secara berkala.
Selain itu, Kemensos juga tengah melakukan evaluasi terhadap mekanisme penyaluran bansos.
Pihaknya pun mengalihkan beberapa bantuan yang sebelumnya disalurkan melalui PT Pos Indonesia ke sistem Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) melalui rekening kolektif di bank.
Gus Ipul mengatakan bahwa penyaluran bansos harus tepat sasaran.
Menurutnya, penyesuaian data bertujuan untuk memastikan bantuan diberikan kepada mereka yang berhak.
Ia menyebut selama ini hampir 5 juta keluarga penerima manfaat (KPM) menerima bantuan yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
Berdasarkan data yang telah dikoreksi, ia menyebut penyaluran seharusnya cukup lewat Himbara.
Ia berharap masyarakat bisa memahami penyaluran bansos yang mungkin mengalami keterlambatan selama masa transisi dan penyesuaian ini.
Sebagai informasi, realisasi penyaluran bansos tahap kedua untuk Program Keluarga Harapan (PKH) telah mencapai lebih dari 8,04 juta KPM per 1 Juli 2025.
Jumlah tersebut setara dengan 80,49 persen dari total kuota penerima, dengan nilai bantuan yang telah digelontorkan mencapai Rp 5,8 triliun.
Selain itu, bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bansos sembako juga telah disalurkan kepada lebih dari 15,4 juta KPM.
Angka tersebut mencapai sekitar 84,71 persen dari total kuota, dengan total nilai mencapai Rp 9,2 triliun.
Bansos PKH dan BPNT Tahap 3 Cair Mulai Juli 2025, Cek 4 Kategori KPM yang Diprioritaskan.
Kabar menggembirakan untuk penerima bantuan sosial Pemerintah, melalui Kementerian Sosial (Kemensos), mulai menyalurkan bantuan sosial.
Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) fase ketiga mulai bulan Juli hingga September 2025.
Pencairan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk melindungi masyarakat yang rentan menghadapi dampak ekonomi.
Khususnya menjelang akhir tahun ajaran ,dan awal semester baru.
Namun, tidak semua Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan ini secara bersamaan.
Kemensos telah memprioritaskan empat kategori KPM tertentu, untuk pencairan yang lebih awal.