Bogor, listberita.id – Pemerintah Kabupaten Bogor kukuhkan nama RSUD Ciawi, menjadi RSUD KH Idham Chalid pada Kamis, (29/5/225).
Pengukuhan nama diwarnai kritikan dan protes, dari masyarakat Sunda (Bogor) atas kebijakan Bupati Bogor Rudy Susmanto.
Terkait soal pergantian nama tidak menjadi soal, namun harus diiringi dengan sosok tokoh pejuang asal sunda asli bukan sebaliknya.
Sosok KH Idham Chalid yang menjadi persoalan, dia berasal dari Kalimantan Selatan, ini yang tidak diinginkan masyarakat Sunda.
Ketika di singgung dan bincang-bincang dengan, salah satu tokoh bernama Isman Kadar.
Isman Kadar selaku pemerhati budaya Sunda, dan juga selaku dewan penasehat DOB Bogor Selatan.
Isman Kadar mengungkapkan lebih detail, dan mengetahui sejarah Jawa Barat, terkhusus wilayah se-Kabupaten Bogor.
Isman Kadar menyampaikan seraya berkata, Saya lebih setuju nama tokoh dari Bogor. Untuk mengenang jasa dan perjuangan nya.
Dan ini kan Rumah Sakit Daerah Kabupaten, Ujar Isman Kadar dan juga salah satu Dosen.
Ia menambahkan, “Bukan Daerah Provinsi dan “Bukan Rumah Sakit Pusat. Kecuali kalo RS Pusat Ya nama tokoh Nasional seperti Idham Kholid itu tokoh nasional asalnya dari Kalimantan.
Berikut beberapa tokoh terkenal dari Sunda yang berasal, dari Bogor atau memiliki kaitan dengan daerah tersebut:
1. Tokoh Sejarah & Pahlawan
Kian Santang (tokoh legenda Sunda yang dikaitkan dengan penyebaran Islam di Jawa Barat, sering dikaitkan dengan wilayah Bogor).
Tubagus Radja Falak (ulama dan pejuang dari Bogor yang aktif melawan penjajah).
2. Tokoh Politik & Pejuang
Tan Malaka (meski aslinya dari Sumatera Barat, pernah tinggal dan beraktivitas di Bogor).
Ipik Gandamana (Menteri Dalam Negeri RI dan Gubernur Jawa Barat, berasal dari Bogor).
3. Budayawan & Seniman
Kang Ibing (seniman Sunda legendaris dari Bogor, dikenal dalam dunia tarling dan jaipongan).
Mang Ujo (pembuat angklung terkenal dari Bogor, pengembang Saung Angklung Udjo).
Asep Sunandar Sunarya (dalang wayang golek Sunda ternama, meski asli dari Bandung, sering pentas di Bogor).
4. Tokoh Agama
KH. Sholeh Iskandar (ulama kharismatik dari Bogor, pendiri pesantren di Dramaga).
Bogor sebagai bagian dari “Tatar Sunda” melahirkan banyak tokoh berpengaruh dalam berbagai bidang.
Lalu kemudian ia menambahkan, Ipik Gandamana adalah seorang tokoh militer dan birokrat Indonesia.
Beliau yang dikenal terutama melalui perannya sebagai, Gubernur Jawa Barat dari tahun 1956 hingga 1959.
Ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Tentara & Teritorium III/Siliwangi, pada masa perjuangan kemerdekaan dan awal kemerdekaan Indonesia.
Profil Singkat Ipik Gandamana
Nama Lengkap: Raden Ipik Gandamana, Lahir : 6 Juli 1906, Sumedang, Jawa Barat, Hindia Belanda. Meninggal 12 Februari 1980 (usia 73 tahun).
Jabatan Penting
– Gubernur Jawa Barat (1956–1959)
– Panglima Divisi Siliwangi (1949–1950)
– Bupati Bogor (1950–1956)
– Anggota Konstituante (1956–1959)
Peran dalam Kemerdekaan dan Militer
Ipik Gandamana terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama sebagai bagian dari ”Divisi Siliwangi”.
Ia memimpin pasukan Siliwangi dalam beberapa operasi penting, termasuk saat Agresi Militer Belanda II (1948–1949).
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia, ia beralih ke dunia birokrasi.
Masa Kepemimpinan sebagai Gubernur Jawa Barat
Selama menjabat Gubernur Jawa Barat (1956–1959), Ipik Gandamana fokus pada:
• Pembangunan infrastruktur daerah.
• Memperjuangkan otonomi daerah dalam konteks negara kesatuan.
• Menghadapi tantangan politik seperti pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.
Pasca-Jabatan Gubernur
Setelah tidak lagi menjadi gubernur, Ipik Gandamana tetap aktif dalam politik dan pemerintahan.
Termasuk sebagai anggota Konstituante yang bertugas, merumuskan konstitusi baru (UUD pengganti UUDS 1950).
Meskipun lembaga ini akhirnya dibubarkan oleh, Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Warisan dan Penghargaan
Namanya diabadikan sebagai nama jalan di beberapa wilayah Jawa Barat, termasuk di Bandung (Jalan Ipik Gandamana).
Mendapatkan sejumlah penghargaan militer dan sipil atas jasanya, dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan daerah.
Ipik Gandamana meninggal pada tahun 1980, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.
Ia dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Jawa Barat, baik di bidang militer maupun pemerintahan, Imbuhnya.