spot_img

Aksi Unjuk Rasa, Komunitas Pemuda Peduli Bogor

Published on

LIST BERITA – Komunitas Pemuda Peduli (KPP) Bogor Raya sebelumnya, kini menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Balaikota Rabu 16 Juli 2025 terkait proyek pembangunan SDN Cimanggu.

Aksi itu dilaksanakan dengan membakar ban di depan Balaikota Kota Bogor, pada Rabu (16/7/2025).

Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan atas dimenangkannya PT Aulia Berlian Konstruksi selaku pihak ketiga dalam proyek Revitalisasi SDN Cimanggu.

BACA JUGA  Kasus Pengeroyokan Terhadap Nurmin Polres Rohil Lambat Menangani

Perusahaan itu dinilai memiliki rekam jejak buruk dan pelanggaran, serius dalam proyek-proyek sebelumnya.

Koordinator Aksi, Awaludin menyampaikan bahwa, PT Aulia Berlian Konstruksi diduga kuat melanggar prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa.

Salah satu sorotan tajam dalam aksi itu adalah pelanggaran keselamatan kerja (K3) pada proyek SDN Cimanggu.

BACA JUGA  Pj Walikota Payakumbuh Disinyalir Kangkangi UU No.5 Th 2014 dan SKB 3 Mentri

“Kami temukan langsung bahwa dalam pembangunan SDN Cimanggu, para pekerja tidak dibekali alat pelindung diri (APD) yang layak.

Ini pelanggaran serius terhadap norma K3 yang seharusnya, menjadi standar mutlak dalam pekerjaan konstruksi,” ujar Awaludin dalam orasinya.

Pihaknya juga merilis rekam Jejak Proyek bermasalah PT Aulia Berlian Konstruksi sebagai berikut:

BACA JUGA  Universitas Muhammadiyah Kampus Terbaik Pilihannya Menempuh Pascasarjana 

Kabupaten Bandung – Proyek perpipaan Bumdes Mekarsari terkendala suplai material dan upah pekerja tak dibayar.

Kabupaten Temanggung – Proyek air bersih di Dusun Jumprit mangkrak dengan progres hanya 40 persen, bahkan diduga diperjualbelikan ke pihak ketiga.

<

Kabupaten Majalengka – Program kemiskinan ekstrem tanpa transparansi, hanya menghasilkan septic tank dan jalan tanpa embung sesuai perencanaan.

BACA JUGA  Mahasiswa Demo Kampus UPB Akibat Pecat Kaprodi

Meski catatan buruk, tetap dimenangkan dalam proyek Revitalisasi SDN Cimanggu, ditambah lagi ditemukan pelanggaran K3 karena tidak ada penggunaan APD di lapangan.

Karena itu, KPP Bogor Raya meminta untuk memeriksa Pokja Pemilihan yang memenangkan PT Aulia Berlian Konstruksi.

Pihaknya juga mendesak moratorium seluruh penugasan proyek pemerintah kepada perusahaan tersebut.

BACA JUGA  Pom Bensin Ciampea Bogor Abaikan Pelayanan Konsumen

“Audit investigatif oleh APIP, BPKP, atau BPK terhadap pelaksanaan proyek dan penggunaan dana muka,” tambah KPP Bogor Raya mengaskan.

Pihaknya juga meminta agar membuka proses tender secara transparan ke publik dan memeriksa ulang dokumen kualifikasi penyedia.

“Tangkap oknum mafia proyek yang memperdagangkan paket-paket pengadaan,” sambungnya.

BACA JUGA  Pembongkaran Lapak Pedagang Sempat Memanas, Kini Berangsur Pulih

Aksi berlangsung damai dan tertib dengan partisipasi ±50 orang, serta dikawal pihak kepolisian. Para peserta aksi membawa spanduk dan selebaran.

Mereka mengecam praktek tender yang tidak adil, serta menuntut perlindungan terhadap uang negara dan hak-hak pekerja.

“Kami tidak anti pembangunan, tapi kami menolak penyedia yang abai terhadap keselamatan kerja dan tidak bertanggung jawab terhadap mutu proyek,” pungkasnya.

BACA JUGA  Flashmob Program Kaderisasi PKS

Hingga berita ini dimuat wartawan masih memerlukan verifikasi lebih lanjut yang diupayakan dalam waktu secepatnya. (**Wendy**).

BACA JUGA  Penjagalan Hewan Anjing Berujung Pidana Ini Kata Polres Rohil

Latest articles

Agen Gas Elpiji, Banyak di Minati, Pelaku Usaha Menengah

Bogor, LIST BERITA - Para pelaku usaha gas elpiji, terus meningkat tajam yang menjadi...

BKPSDM Bogor: Pengadaan Perangkat Teknologi Disinyalir Menuai Kontroversi

Bogor, LIST BERITA - Pengadaan perangkat teknologi di kendalikan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan...

Hari Pahlawan Nasional, Merupakan Sejarah Bagi Adityawarman Adil

Bogor, LIST BERITA - Hari Pahlawan Nasional merupakan hari bersejarah, bagi bangsa Indonesia jatuh...

Subali S.H.: Perdamaian Harus Jadi Hukum Tertinggi dalam Sengketa Tanah INKOPAL – Warga

Sengketa tanah antara warga dan INKOPAL yang sedang diproses di Pengadilan Tata Usaha Negara...

More like this