spot_img

Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook KPK Soroti Stafsus Nadiem

Published on

Jakarta, listberita.id – Proyek pengadaan Chromebook masih tetap bergulir, dimana peran aktif dari Kemendikbudristek menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pengadaan Chromebook ini telah menyeret, di tubuh Kemendikbudristek secara sistematis dengan nilai fantastis Rp9,9 triliun.

Sejak awal Juni 2025, Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung) telah memeriksa sedikitnya 28 saksi dalam kasus pengadaan laptop Chromebook.

BACA JUGA  Bupati Ponorogo Terjaring OTT Penyidik KPK

Mereka diduga sarat praktik mark up, suap, hingga penyimpangan mekanisme pengadaan. Pemeriksaan belum menetapkan tersangka,

Ajab tetapi, arah angin mulai mengarah pada aktor-aktor penting di balik program ini.

Staf Khusus Nadiem Makarim Menjadi Sorotan

Salah satu titik awal penyelidikan terletak pada peran tiga Staf Khusus mantan Menteri Nadiem Makarim: Fiona Handayani (FH), Juris Stan (JS), dan Ibrahim Arief (IA). Ketiganya telah diperiksa sebagai saksi.

BACA JUGA  DPC WGAB Mandailing Natal Hadir Berantas Para Koruptor

“Akan didalami. Apakah penugasan mereka sebagai stafsus karena kedekatan tertentu atau memang profesionalitas, itu jadi fokus penyidikan,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, Selasa (3/6).

Temuan awal Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) mengungkap harga satuan laptop berkisar antara Rp5 juta hingga Rp7 juta.

Namun dalam anggaran, telah membengkak menjadi lebih dari Rp10 juta per unit.

BACA JUGA  Kabar Gembira! Tarif Listrik Diskon 50 Persen Mulai Juni 2025

Padahal, proyek ini digadang-gadang sebagai solusi menyambungkan siswa Indonesia dengan dunia digital.

<

Harli menyebut total anggaran program ini mencapai Rp9,9 triliun, terdiri dari Rp3,82 triliun Dana Satuan Pendidikan (DSP) dan Rp6,39 triliun Dana Alokasi Khusus (DAK).

Dana DAK semestinya digunakan untuk pembangunan daerah, bukan dipusatkan dalam proyek pengadaan yang dirancang tertutup.

BACA JUGA  Wamenaker Noel Terjaring OTT KPK Kasus Apa!

Program Ini Tidak Melibatkan DPR dan Memaksakan Kehendak

Kecurigaan terhadap proyek ini bukan hal baru. Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amalia.

Ia mengaku baru mengetahui pembelian Chromebook setelah semuanya usai. Menurutnya, DPR hanya menerima laporan dari Mendikbud dan tidak bisa masuk ke ranah teknis anggaran.

“Yang bisa mengaudit adalah BPK. Kami hanya bisa melakukan pengawasan berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK,” ujar Ledia, Rabu (4/6).

BACA JUGA  Polri Mencatat Peristiwa Angka Kriminalitas di Indonesia

Kritik Ledia bukan tanpa alasan. Chromebook hanya optimal digunakan dengan koneksi internet stabil, yang di banyak daerah terutama wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) masih menjadi kemewahan.

Ditambah lagi, kondisi infrastruktur pendidikan seperti listrik dan tenaga pengajar jauh dari ideal.

“Kalau tidak disokong listrik yang memadai, alat rusak. Mati nyala terus, ya rusak juga,” katanya, menyentil kebijakan yang terlalu ambisius tapi minim realita.

BACA JUGA  Polda Jabar Tangkap Jaringan Sindikat Perdagangan Bayi Internasional

Proses Pengadaan Tanpa Jejak

Indonesia Corruption Watch (ICW) telah mengendus potensi masalah sejak 2021. Dewi Anggraini, peneliti ICW, menyebut pihaknya sudah mewanti-wanti Kemendikbudristek saat itu.

Namun, peringatan itu diabaikan. Lebih mencurigakan lagi, dokumen pengadaan tidak diunggah ke Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) milik LKPP, sebagaimana mestinya.

“Kala itu belum ada indikasi korupsi, tapi prosesnya memang sangat tertutup. Kami sudah meminta untuk ditinjau ulang,” ungkap Dewi.

BACA JUGA  Menjadi Topik Publik Tuntutan Ribuan Massa Kepung Senayan

Kajian ICW pada 2021 menyoroti spesifikasi pengadaan yang dipatok hanya dapat dipenuhi oleh enam perusahaan, yaitu:

  1. Acer Manufacturing Indonesia
  2. PT Evercoss Technology Indonesia
  3. PT Zyrexindo Mandiri Buana
  4. PT Tera Data Indonusa
  5. PT Supertone
  6. PT Bangga Teknologi Indonesia

Produk dari keenam perusahaan itu memiliki harga berkisar antara Rp5,9 juta hingga Rp8,4 juta jauh di bawah anggaran pemerintah.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Instruksikan Aparat Tindak Tegas Pelanggaran Tindakan Anarki

Anehnya, seluruh produk itu juga hanya berfungsi optimal jika terkoneksi internet.

ICW menduga pengadaan ini sarat praktik monopoli. “Spesifikasi dibatasi lewat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan pilihan Chromebook, yang hanya bisa dipenuhi oleh enam vendor tadi,” jelas Dewi.

Isu Penyangkalan dari Juru Bicara Luhut.

Salah satu perusahaan, PT Zyrex, disebut-sebut memiliki kaitan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi saat itu, Luhut Binsar Panjaitan. Namun, tuduhan ini dibantah keras oleh Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi.

BACA JUGA  Syamsu Djalal Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri Ada Apa?

“Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada kaitan Pak Luhut dengan PT Zyrex. Tuduhan ini sudah pernah saya bantah,” kata Jodi (4/6).

ICW Soroti Aliran Dana

Meski penanganan baru dimulai empat tahun pasca pengadaan, ICW mengapresiasi langkah Kejagung.

Mereka mendesak agar penyidikan mencakup kementerian terkait lainnya, terutama Kementerian Keuangan, yang memiliki peran penting dalam pencairan Dana Alokasi Khusus.

BACA JUGA  Diduga Nelayan Setor 10 Juta Mendapatkan Mesin Dari Dinas Perikanan

Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, mendorong agar Kejagung menggali lebih dalam.

“Biasanya kalau proyek besar dan pakai uang negara, kami sudah ingatkan dari awal. Ini harus ditelusuri: uangnya mengalir ke mana? Ke pribadi? Kampanye politik? Semua harus dibuka.”

Heru juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas. “Kalau terbukti korup, berikan hukuman yang membuat jera. Jangan sampai proyek pendidikan menjadi ladang bancakan elite,” tutupnya. (MOND).

BACA JUGA  Rumah Hasto Kristianto, Dijaga Ketat Ketika KPK Tetapkan Tersangka

Latest articles

Pesan Perubahan Karang Taruna Desa, Ini Jawabannya!

Bogor, LIST BERITA - Ada yang berbeda pada lembaga yang satu ini, karang taruna...

Banjir Meluap Runtuhkan Penduduk Ibu Kota Kolombo Sri Lanka

List Berita - Hujan melanda di Ibu Kota Kolombo Sri Lanka, menyebabkan banjir meluap...

DPRD Kota Bogor, Setujui Raperda Pelaku Pedagang Tradisional

LIST BERITA - DPRD Kota Bogor, secara resmi menyetujui Raperda, bagi pelaku pedagang tradisional...

Persiapkan Pelayanan Haji Bupati Bogor Hadiri Rakor di Subang

Subang - Pemerintah daerah Kabupaten Bogor, mempersiapkan Embarkasi pelayanan haji untuk masyarakat. Pada saat kunjungannya...

More like this