Mafia tanah pernah kita dengar dari jaman ke jaman, masih saja sering terjadi tanpa melihat dan merugikan orang lain,’ demi keuntungan / kepentingan kelompok maupun pribadi.
Seorang politisi dari Partai Gerindra Mohammad Adzan SH, MH,.M.Kn tampil beda dalam sebuah visi dan misi. dengan Tema empat unggulan diantaranya soal mafia tanah.
Mohammad Adzan Calon Legislatif (Caleg) dari dapil 6 nomor urut 8 ini, mempunyai pengalaman tentang Hukum dan bidang Pertanahan.
Ketika Ia di jumpai wartawan dari Redaksi Satu Group di komplek Tegar Beriman Cibinong Bogor. Adzan Caleg DPRD Kabupaten Bogor sapaan akrabnya dia mengatakan:”
Visi Saya ingin membangun masyarakat yang berkeadilan, isinya saya seharinya mengenai pertanahan, saya ingin mengangkat Kabupaten Bogor itu, harusnya kasus pertanahan ini kita selesaikan berdasarkan undang-undang.
Nah di sini banyak mafia-mafia tanah yang belum tersentuh, dari tingkat pengadilan, para pejabat, hingga kepala desa.
Saya sebagai pengacara dan spesialis pertanahan” saya tahu dan memahami betul, seluk beluk itu.
Ternyata biar bagaimanapun saya menerapkan pesan moral ini, kalau bicara masalah tentang keluarga saya dan istri” saya dan tentang profesi saya.
Saya akan sampaikan saya adalah seorang pengacara, yang mengerti hukum dan yang, pernah mendapatkan kuasa untuk mendampingi Bupati Bogor pada waktu itu Ade Yasin.
Namun alhamdulillahnya perkara yang saya tangani menang. Dan saya pernah mendatangi beliau dan saya menyampaikan, pada Bupati Ade Yasin.
Saya sampaikan” pada saat itu Ibu Ade Yasin adalah tegakkan keadilan, dan terapkan kepedulian kepada sesama.” Namun sangat menyesal kasus yang menimpa pada beliau.
Beliau kesandung kasus hukum., saya itu prihatin ya,..ya.. tapi itulah harus menerima konsekuensi tentang hukum.
Namun kenapa,.. saya terdorong dan terpanggil, mencalonkan diri wakil rakyat ini. Mohon maaf tidak satupun tergerak hati saya, untuk memperkaya diri.
Saya bagaimanapun ingin membangun sama masyarakat, sampai saat ini terjadi konflik baik dibidang pertanahan, BPJS, dan bidang Pendidikan.
Bahkan tentang bantuan hukum saya mempunyai 4(empat) program,.. andalah,.. apa program andalan saya.
1. Program kesehatan gratis yaitu: Bagaimana memperjuangkan BPJS nya gratis. Karena masalah – masalah dilapangan itu masyarakat , mempunyai masalah bayar tunggakan BPJS, sehingga pelayanan gratis itu tetap berjalan, yang saya cek mengalami kendala dia mau ambil darimana..
2. Dewan-dewan yang ada sampai saat ini , yang sudah dilantik” dan mempunyai gaji,..mereka tidak sanggup, mengatasi hal ini yaitu Persoalan”.
3. Pendidikan gratis banyak juga masyarakat dan, anak-anak sekolah tidak mendapatkan tunjangan.
Anak anak sekolah berangkat ke tempat butuh perhatian. Kita bergeser
membicarakan dana boss. Kapan sih dia mengcover biaya operasional mereka.
Secara transparan kita membicara tentang pendidikan, dan mengalami ketimpang siuran. Ini yang menjadi persoalan operasional sekolah yang harus dikeluarkan .
4. Yang namanya Dana Boss harusnya dapat digunakan para siswa siswa sekolah. Kapan dia mengcover biaya operasional mereka, untuk pergi ke sekolah dan balik’ ketempat tinggal kalaupun ada namanya sistem zona (Zonasi).
Itupun jadi masalah tentang zonasi itu, makanya saya terpanggil kalau bisa…saya terpilih, saya akan buat lembaga Zonasi dengan biaya saya sendiri.
Tentang pelayan bantuan hukum gratis, sebagaimana saya seorang pengacara dan pengusaha.
Saya akan memberikan pelayanan hukum gratis, artinya dengan pelayanan namanya Probono (sukarela) kenapa, ya ini,..karena banyak masyarakat, takut melaporkan dirinya pada LBH itu yang ketiga .
Yang ke empat saya akan menciptakan lapangan kerja juga, dan saya seorang pengusaha PH (Program House), di situ saya akan menciptakan pemain pemain “Sinetron” yang memang handal saya punya dari Jakarta .
Mungkin juga kita akan menciptakan juga dibidang UMKM dan kita akan ciptakan itu, Istri saya juga seorang guru dan’ kita tidak ada hubungannya dengan ini.
Tetapi kita akan menciptakan lapangan kerja, sesuai undang undang dasar 1945 pasal 27. Ya warga negara berhak mendapatkan penghidupan yang layak, dan sesuai pedoman dengan Pancasila.
Saya berharap masyarakat memilih dan melihat, yang berkualitas, demi terwujudnya harapan dan cita cita kita. (Red)