spot_img

Pendaftaran Siswa Sistem SPMB Menjadi Polemik

Published on

List Berita – Maraknya titipan sekolah sering terjadi, menjelang pendaftaran siswa baru melalui, Sistem Penerima Murid Baru (SPMB).

Masyarakat ramai menggunjingkan sulitnya, untuk pendaftaran melalui SPMB serentak se-jabodetabek.

Keluhan ini menjadi prioritas bagi dunia pendidikan, kecerdasan bagi siswa untuk melanjutkan jenjang selanjutnya tidak menjadi ukuran.

BACA JUGA  RSUD Ciawi Akan Berganti Nama, Pemkab Bogor Langkahnya Perlu Evaluasi

Terutama zona yang melanjutkan ke SMP dan juga SMA, resahnya masyarakat menjadi kecewa yang mendalam.

Sistem SPMB menjadi dilema dan diduga permainan operator, berkembang disana’, bukan hal yang baru seperti SMA 5 Sawangan Depok.

Dan juga dibarengi dengan beredarnya foto, yang memperlihatkan memo terpantau jelas kasus di SMA wilayah Cilegon Banten.

BACA JUGA  Pilkada 2024 KH Agus Salim Duet Pas Dampingi Rudy Susmanto

Dalam kutipan berisi memo titipan untuk siswa, dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di salah satu SMA Negeri di Kota Cilegon.

Dalam memo tersebut terpampang jelas kartu nama Budi Prajogo, Wakil Ketua DPRD Banten, dan juga tanda tangan yang bersangkutan.

Unggahan memo “titipan” itu pun langsung menjadi bahan perbincangan di berbagai platform media sosial.

<

BACA JUGA  Keroyok Anak di Bawah Umur Terjadi di Depok

Budi Prajogo yang merupakan Wakil Ketua DPRD Banten, dari Fraksi PKS pun menyampaikan klarifikasinya.

Budi menegaskan bahwa memo tersebut, dibuat oleh stafnya di DPRD Banteng.

Ia mengaku diminta untuk menandatangani surat tersebut, dengan alasan untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu.

BACA JUGA  Proyek Pemasangan Bronjong, Diduga Asal Jadi

“Staf datang ke saya minta tanda tangan saja, sementara stempel dan foto itu staf yang lakuin.

Saya tidak tahu soal stempel itu, dan saya juga tidak kenal dengan siswa maupun keluarganya, hanya dengar dari staf saja,” ujar Budi di Serang, Sabtu (28/6/2025).

Wakil Ketua DPRD Banten Budi menyampaikan bahwa, dirinya tidak ada komunikasi langsung, dengan pihak sekolah, dan ia tidak pernah melakukan intervensi terkait proses seleksi.

BACA JUGA  Miris! Proyek Jalan Bedahan Depok Diduga Siluman

“Adapun diterima tidaknya, saya serahkan semua kepada pihak sekolah, tanpa ada intervensi apa pun,” ungkapnya yang dikutip dari Antara.

Diketahui, siswa yang disebut dalam memo tersebut tidak lolos dalam seleksi SPMB 2025/2026.

Menyasar di sekolah tujuan karena tergeser, oleh peserta lain melalui mekanisme jalur domisili dan penilaian rapor.

BACA JUGA  Anak Remaja Korban Praktik Prostitusi Online Terbongkar Pihak Kepolisian

Meski menyebut tindakannya hanya bentuk kepedulian sosial, Budi mengakui bahwa apa yang terjadi merupakan kekeliruan.

“Saya meminta maaf kepada seluruh pihak atas kegaduhan ini,” katanya. “Ini menjadi pelajaran berharga bagi saya ke depan,” ujar dia melanjutkan.

BACA JUGA  Kemenkopolhukam Balas Surat Pengaduan GMBI Distrik Lampung Selatan

 

Latest articles

Bos Narkoba di Vonis 17 Tahun Penjara Oleh Majelis Hakim

List Berita - Pemerintah melalui Polri, mereka gencar berantas bandar narkoba hingga keakar-akarnya. Seperti halnya...

Hujan Deras 18 Kecamatan Kabupaten Bogor Banjir Meluap

List Berita - 18 kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikepung banjir, longsor disertai...

Pengelolaan Sampah di Kawasan PIK Menjadi Sorotan Menteri LH

Jakarta, LIST BERITA - Kawasan di Pantai Indah Kapuk (PIK) mendapat sorotan tajam, terkait...

Isteri Menteri UMKM Hendak Keliling Eropa Mendapat Cibiran Warganet

Jakarta, List Berita - Hendak pergi keliling negara Eropa, isteri Menteri UMKM memakai fasilitas...

More like this