spot_img

Penangkapan Yoon Suk Yeol, Penyidik Alami Kebuntuan

Published on

Seoul – Penyidik Korea Selatan mengurungkan penangkapan terhadap Presiden Korea Selatan (Korsel), yang sebelumnya mereka meminta staf dan keamanan kepresidenan untuk mengabulkan keinginannya, (5/1/2025).

Penangkapan terhadap Presiden Korsel Yoon Suk Yeol atas Pemakjulan dirinya, namun hal itu mendapatkan pertentangan dan perlawanan dari militer dan keamanan Presiden, dilansir dari Reuters.

Pengawal presiden Korsel dan pasukan militer menghadang kejaksaan yang mencoba dan hendak menangkap Yoon Suk Yeol.

BACA JUGA  Presiden Menerima Kunjungan Menlu Perancis di Istana Merdeka

Bersama penyidik dan jaksa, mereka mengalami kebuntuan pada saat eksekusi penangkapan di kediaman Yoon.

Tindakan yang mereka lakukan mendapatkan perlawanan serta berbalik arah, sehingga terjadi ketegangan kian tak seimbang dari pendukung Yoon dan militer, terhadap penyidik dan kejaksaan.

Peristiwa dramatis ini, menjadi kerumitan bagi penyidik dan kejaksaan, dan tim dari Kantor Investigasi Korupsi seorang (penyidik) mengatakan pada hari Sabtu, (4/1/2025).

BACA JUGA  Para Menteri dan Wakil Datang ke Istana, Ini Kata Wamen Pertanian

Dia meminta pelaksana tugas Presiden Choi Sang-mok, dan juga selaku menteri keuangan’, meminta agar dirinya dan keamanan Presiden untuk mematuhi surat perintah tersebut, ujar penyidik.

Namun hal itu mendapatkan perlawanan dan mereka merangsek memukul mundur, para penyidik dan jaksa, seraya berkata untuk segera meninggalkan kediaman Presiden Korea Selatan, ujar militer.

Di hari yang sama dua pejabat tinggi yang menjadi komandan Badan Pengawal Presiden Korea Selatan (Presidential Security Service/PSS), Park Chong-jun dan Kim Seong-hoon menolak memenuhi permintaan interogasi polisi pada Sabtu (4/1/2025).

<

BACA JUGA  Sejumlah Kalangan: Meminta Presiden Prabowo Mengangkat Staf Baru

Kedua pejabat tersebut menegaskan tidak dapat meninggalkan posisi mereka, mengingat pentingnya misi keamanan terhadap mantan Presiden Yoon Suk Yeol.

PSS mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya sedang bernegosiasi, dengan polisi untuk menjadwalkan ulang sesi interogasi.

Permintaan ini terkait tuduhan penghalangan komandan pengawal presiden itu, untuk pelaksanaan surat perintah penangkapan mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang dikeluarkan Pengadilan Distrik Seoul Barat awal pekan ini. (Saidi – Dikutip dari Reuters).

BACA JUGA  Myanmar Melaksanakan Pemilu Pada Desember Atau Januari 2025-2026

 

Latest articles

Diskusi Ekonomi Pasca Kebijakan AS Bersama KSP dan Aptiknas

Jakarta - Gejolak ekonomi dunia pasca, kebijakan Presiden AS Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif...

Viral: Seorang Pria Tusuk Mobil Fortuner di Jalan

List Berita - Seorang pria mengendarai sepeda motor matic terekam video, ia terlihat menusuk...

Serukan Bebaskan Pajak Kendaraan Bermotor, Kata Bupati Pangandaran Jawa Barat

List Berita - Bupati Pangandaran Citra Pitriyami serukan, pada warga sukseskan bebas pajak Jawa...

Aksi Brutal Debt Colector, Terjadi di Mojokerto Jatim

List Berita - Aksi brutal oknum, debt colector Pepet mobil Toyota Avanza milik EW...

More like this