Kabupaten Bogor serentak melakukan pembangunan, baik jalan, Gedung aset pemerintah, dan irigasi, (3/11/2023).
Ketika tim wartawan melakukan investigasi, pembangunan rekonstruksi jalan Cinangneng-Tenjolaya Kabupaten Bogor.
Hasil pantauan investigasi kami, disinyalir kami menemukan rekonstruksi pembangunan jalan Cinangneng – Tenjolaya, yang baru saja dilakukan, mengalami retak atau patah.
Kami pun mencari pelaksana kontraktor pekerjaan rekonstruksi itu, untuk melakukan pertanyaan mengapa hal ini terjadi.
Pembangunan rekonstruksi jalan antara Cinangneng – Tenjolaya Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor, dengan nilai anggaran Rp 5. 192.069.000,00 masa pekerjaan 150 ( Seratus Lima Puluh) hari Klender.
Disinyalir proyek yang saat “ini” sedang berjalan, ada beberapa titik temuan oleh tim media.
Pada saat kami turun ke lapangan, seperti ada beberapa titik jalan betonisasi, terlihat jalan retak hingga tembus sampai ke bawah atau patah.
Hasil temuan tim media ini, telah di sampaikan ke salah satu staf UPT di lapangan, yang bertugas di wilayah tersebut.
Untuk mendapatkan klarifikasi atas temuan rekan – rekan, pada saat memantau’, kegiatan pekerjaan tersebut.
Hari demi hari menunggu hasil klarifikasi dari pengamat pihak UPT. Dan pengamat wilayah tersebut mengatakan, pelaksana yang biasa di lapangan bernama Roy.
Dan pengamat tersebut menyarankan untuk ketemu langsung, dengan pelaksana di lapangan bernama Roy.
Butuh waktu lama, untuk mendapatkan nomor kontak pelaksana,” yang bernama Roy ini, hingga ditemukan nomor kontaknya.
Percakapan di mulai dan di janjikan,..olehnya dan akan ketemu, setelah pelaksana Roy ke lokasi pekerjaan, di wilayah tersebut.
Kesepakatan terjadi pada hari Rabu malam Kamis, pada pukul 19 : 00 di tempat Mess mereka.
Akan tetapi sayang, ketika wartawan ini baru sampai’ di lokasi pekerjaan,.. yang tidak jauh, dari lokasi Mess mereka.
Ke lokasi hanya butuh waktu beberapa menit ke lokasi Mess mereka.
Setelah di telepon oleh wartawan media, untuk memberitahukan, bahwa kami telah sampai di titik lokasi pekerjaan, Ujar Wartawan.
Tapi di luar dugaan, oknum pelaksana tersebut,.. ketika di telepon, dengan alasan di panggil ke Cibinong hasil percakapan lewat WhatsApp.
Kami uraikan disini, maksud dan tujuan untuk bertemu adalah, untuk mengklarifikasi atas temuan rekan media di lapangan.
” Sore itu saya di suruhnya merapat, pada Rabu malam Kamis jam 19 : 00, secara langsung saya pun berangkat, menuju lokasi, yang sudah di janjikan oleh Roy pelaksana tersebut.
” Saya kontak pelaksana, dan oknum yang mengaku sebagai pelaksana tersebut, bilang saya ada di mess.
Dan sebelum saya sampai ke mess nya yang di janjikan, saya survei dahulu ke lokasi pekerjaannya, tapi pekerjaan pengecoran pada malam itu sedang libur.
Kenapa oknum tersebut tidak berbicara, bahwa malam ini pengecoran sedang libur, seharusnya pelaksana tersebut” bisa menyampaikan, bahwa pengecoran malam ini libur.
Dan betapa kecewanya kami, pada saat mendengar kabar bahwa, pelaksana bilang ,Pak”..saya ada keperluan mendadak,.. di panggil sama pemborong ke Cibinong.
Dan saya pun menanyakan, kepada siapa yang harus kami temui di mess.
Oknum tersebut mengatakan, di mess ada bawahan saya, setelah saya sampai di mes, tidak satu orang pun, yang mendapatkan amanat, dari oknum pelaksana tersebut.
Dan kedatangan kami, ke mess mereka, para pekerja merasa kaget. Kami telepon ke pelaksana lagi, handphone nya Roy sudah tidak aktif.
Maksud saya siapa yang harus saya temui di mess itu, semua pada diam.., jadi maksud baik saya sama sekali, tidak di hargai.
Kedatangan kami ini, karena telah janji oleh pihak pelaksana, ungkap wartawan media ini.
Kami sangat menyayangkan sifat oknum tersebut, kepada pihak pemerintah khususnya kabupaten Bogor, dan pihak PUPR kabupaten Bogor, agar turun ke lokasi pekerjaan mereka.
Semoga uang negara yang digelontorkan, untuk pembangunan betonisasi jalan Kabupaten ini, tidak menjadi sia-sia.
Dan juga Dinas terkait lainya harus segera memantau dari hasil pekerjaan itu.
Apakah dari pihak pemborong, atau pelaksana dan pengamat wilayah, tersebut kurang respon.
Atau konsultan pengawasnya, kurang kontrol terhadap pekerjaannya.
Sampai sekarang belum ada perbaikan, perihal beton yang patah,..sedangkan jalan tersebut, sudah banyak sekali di lalui oleh, kendaraan roda dua, atau roda empat.
Jangan jadikan alasan kendaraan lewat, yang menyebabkan jalan jadi retak.
Menurut Saidi Hartono ketua DPD Serikat Praktisi Media Indonesia mengatakan, hal ini sangat disayangkan yang telah dilakukan seorang pelaksana kontraktor terhadap wartawan.
Mengapa pelaksana kontraktor tersebut mengecohkan tim jurnalis, yang seharusnya tidak perlulah menghindar atau berpura-pura.
Seandainya”.. memang demikian dia dipanggil oleh pemborong di Cibinong, atau apalah namanya itu, seolah-olah sebuah alasan apa tidak, itu sudah jelas menghindar, dari suatu kesalahan yang telah terjadi.
Seharusnya ya tidak perlu melakukan hal seperti itu, mungkin inilah yang perlu digarisbawahi.
Agar seorang pelaksana atau konsultan proyek, dapat bekerja secara profesional dan memberikan keterangan dengan benar.
Mungkin wartawan pun juga memahami itu’, dan untuk melakukan pembenahan yang telah terjadi, demi terciptanya pembangunan yang baik dan terpercaya dinikmati oleh masyarakat.
Nah ini sering terjadi oleh oknum kontraktor, yang berada di Kabupaten Bogor. Terkesan bekerja tidak profesional.
Tim dan Red