spot_img

Akibat Longsor Gunung Kuda Cirebon Korban Makin Bertambah

Published on

Cirebon, listberita.id – Di balik peristiwa longsor di kawasan tambang galian C Gunung Kuda, Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Menyimpan duka teramat dalam, peristiwa ini menjadi catatan kelam bagi para pegiat tambang galian C di Gunung Kuda Cirebon.

Di mana petugas dan alat berat pun turun ikut mencari, para korban (penambang) yang Tertimbun.

BACA JUGA  Teman Dekat Tega Perkosa Isterinya, Ketika Suami Berangkat Kerja

Kepanikan para keluarga korban, mengalami kenyataan pahit yang terus bergulir:

Jumlah korban tewas akibat longsor di lokasi tambang kian bertambah.

Memasuki hari kedua operasi pencarian, tim SAR gabungan kembali menemukan tiga jenazah pekerja tambang yang tertimbun longsor.

BACA JUGA  Dedi Mulyadi Gubernur Jabar, Siapakah Dia Sebenarnya!

Ketiganya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, pada Sabtu sore. 

Identitas para korban telah berhasil diungkap, berkat kerja cepat tim forensik dan bantuan warga sekitar.

Korban pertama adalah Sakira (44), warga Blok Karang Baru, Kelurahan Cikeusal, Kecamatan Gempol. 

<

BACA JUGA  Peran Kemerdekaan Pers Sangat Penting Menko Polkam Beberkan Ini!

Ia dikenal sebagai sosok ulet yang setiap hari bekerja keras demi menghidupi keluarganya. 

Kedua, Sanadi (47), juga berasal dari Kelurahan Cikeusal, Blok Karang Anyar. 

Ia adalah ayah dari tiga anak yang kabarnya baru saja, merayakan ulang tahun pernikahan ke-20 bersama istrinya sepekan lalu. Korban ketiga,

BACA JUGA  Menjadi Topik Publik Tuntutan Ribuan Massa Kepung Senayan

Sunadi (30), warga Blok II Wanggung Wangi, Kelurahan Girinata, dikenal oleh rekan-rekannya sebagai pekerja muda penuh semangat.

Dia bercita-cita membuka usaha sendiri, agar bisa keluar dari kerasnya dunia tambang.

Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka parah dan tubuh yang sudah kaku, indikasi bahwa mereka telah meninggal dunia beberapa jam setelah tertimbun.

BACA JUGA  Salip Truk Kontainer Pengendera Motor Tewas

“Tidak ada kesulitan dalam proses identifikasi karena keluarga korban turut membantu,” ungkap Kapolresta Cirebon,

Kombes Pol Sumarni, yang terus memantau proses evakuasi dari dekat.

Ketiga jenazah langsung dilarikan ke RSUD Arjawinangun untuk proses lebih lanjut.

BACA JUGA  KPK Kembali Tetapkan 8 Tersangka di Jajaran Kemenaker

Dengan penemuan terbaru ini, total korban jiwa akibat longsor maut di Gunung Kuda kini telah mencapai 17 orang.

Namun, tragedi ini belum berakhir. Masih ada delapan jiwa lagi yang belum ditemukan,

terkubur entah di kedalaman berapa meter di bawah reruntuhan batuan dan tanah. Proses pencarian tidak mudah.

BACA JUGA  Peluncuran Pembentukan Sekolah Rakyat, Pemkab Bogor Jadi Tuan Rumah

Struktur tanah yang labil, cuaca yang tidak menentu, serta keterbatasan medan membuat tim evakuasi bekerja dengan risiko tinggi.

Meski demikian, harapan masih dipegang erat, baik oleh para relawan, aparat, maupun keluarga korban yang tak henti menanti kabar dari lokasi.

Salah satu istri korban yang masih tertimbun, dengan mata sembab dan tangan menggenggam foto suaminya, berkata lirih,

BACA JUGA  Pemprov DKI Jakarta Keluarkan Insentif Pajak Seperti Apa?

“Saya hanya ingin dia ditemukan, apapun keadaannya… Saya ingin menguburkannya dengan layak.”

Longsor yang terjadi pada Kamis (30/5) itu menjadi tamparan keras bagi dunia pertambangan rakyat di wilayah Cirebon.

Aktivitas penambangan batu di Gunung Kuda memang sudah lama menuai sorotan.

BACA JUGA  Akibat Jembatan Kaca "Pecah" Ini Kata Pemkab Banyumas

Karena minimnya standar keselamatan kerja, dan lemahnya pengawasan.

Tragedi ini seperti mempertegas bahwa, ada harga yang sangat mahal dari kelalaian yakni nyawa manusia.

Hingga berita ini diturunkan, pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan dengan peralatan berat dan bantuan anjing pelacak.

BACA JUGA  Viral! 10 Anak Dibawah Umur Korban Pencabulan Guru Ngaji

Sementara itu, tangis dan doa terus mengalir, dari pinggir lokasi tambang yang kini berubah menjadi medan duka.

Tragedi Gunung Kuda bukan sekedar berita duka, tapi peringatan keras bahwa keselamatan kerja bukan hal yang bisa dinegosiasi. (MOND).

BACA JUGA  Motif Pria Tewas di Hotel Trisno Belum Diketahui

 

Latest articles

Pengelolaan Candi Borobudur Peran Pemkab Magelang Sebatas Koordinatif dan Partisipatif

LIST BERITA - Candi Borobudur merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia, yang terletak di Kabupaten Magelang...

Praktisi Hukum: Siswa Harus Taat Peraturan Sekolah

LIST BERITA - Mengulas peristiwa orang tua siswa SMAN 1 Cimarga, yang melaporkan "kepala...

Komunitas Lantara Spaze Club Semangatkan Energi Baru

LIST BERITA - Setelah sukses menggelar Lantara Pop Up Market, komunitas kreatif Lantara Spaze...

Singgung Kereta Cepat Whoosh Ketua DEN Beri Tanggapan Menohok

Jakarta, LIST BERITA - Berkembangnya ungkapan Mahfud MD, terkait kereta cepat Whoosh, Luhut Binsar...

More like this