spot_img

Kendaraan Truk Melebihi Kapasitas Beroperasi, Kabid Dishub Diduga Bermain

Published on

LIST BERITA – Penertiban kendaraan truk tronton 40 ton yang bermuatan melebihi batas standar operasional, di Kabupaten Bogor diduga dibiarkan beroperasi.

Prosedur ketentuan batas standar aturan nya dengan maksimal 8 ton, kendaraan truk beroperasi melewati wilayah Kabupaten Bogor.

Kendaran truk tronton yang bermuatan melebihi tonase tetap beraktivitas, dan tidak adanya larangan seolah-olah diabaikan.

BACA JUGA  Para Menteri dan Wakil Datang ke Istana, Ini Kata Wamen Pertanian

Terkhususnya oleh Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih.

Dugaan banyaknya pabrik dan gudang, masih belum mengantongi perizinan ANDALALIN (Analisis Dampak Lalu Lintas).

Peristiwa ini terjadi, dikawasan Kecamatan Klapanunggal dan Kecamatan Gunung Putri belum tersentuh oleh Dishub Kabupaten Bogor.

BACA JUGA  Isman Kadar Kritik Nama RSUD KH Idham Chalid Memicu Persoalan?

Ada Apa Dengan Kabid Lalin Dishub Kabupaten Bogor Dadang Kosasih?

Aktivitas operasional armada berat milik perusahaan luar, di wilayah Kecamatan Gunung Putri, khususnya di Desa Bojong Nangka, semakin meresahkan warga.

Dewan Pengurus Daerah Serikat Praktisi Media Indonesia (DPD SPMI) Bogor Raya, dalam pantauannya menemukan sejumlah kendaraan berat dengan bobot mencapai 40 ton lebih berlalu-lalang.

<

Padahal, diketahui yang dimana jalan Kabupaten Bogor hanya berkapasitas maksimal 8 ton.

BACA JUGA  346 Calon Haji Ikuti Simulasi Manasik 2024

Saidi Hartono, selaku Ketua DPD SPMI mengatakan, sejumlah perusahaan logistik dan pabrik diduga belum mengantongi izin Andalalin, maupun PGB (Persetujuan Gedung Bangunan).

Padahal, aktivitas mereka menggunakan kendaraan bertonase tinggi, yang telah menyebabkan kerusakan jalan, kemacetan, dan potensi kecelakaan.

“Karena jalur yang dilalui berada dekat sekolah dasar dan permukiman padat penduduk,” jelas Saidi Hartono pada Kamis, (24/07/2025).

BACA JUGA  Dugaan Korupsi Kejagung Soroti Kemendikbudristek

Ia menambahkan, tidak hanya mengganggu ketertiban lalu lintas saja, banyak kendaraan berat tersebut parkir di sembarang bahu jalan.

Hingga di depan pabrik, tanpa ada plang rambu lalu lintas atau pengaturan resmi dari pihak terkait.

“Hal ini tentu melanggar tata kelola transportasi yang diatur dalam regulasi daerah,” ujarnya.

BACA JUGA  Aksi Pelaku Begal, Berujung Menghilangkan Nyawa Lansia

Salah satu petugas Dishub Kabupaten Bogor, yang enggan disebutkan namanya, Ia mengakui.

Persoalan ini sudah diketahui, dan akan diteruskan ke instansi terkait, termasuk Satpol PP dan Dinas PUPR.

Sementara itu, dari pihak perusahaan mereka siap mengurus izin Andalalin dan mendukung penerbitan surat larangan operasional untuk kendaraan yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan Kabupaten.

BACA JUGA  Wujudkan Kelestarian Brimob Riau Lakukan Penanaman Pohon

Saidi Hartono menyebut, warga dan pegiat pengawasan mendesak, penghentian sementara operasional hingga seluruh perizinan dipenuhi.

“Jangan sampai dibiarkan berlarut. Ini bukan hanya soal izin, tapi soal nyawa dan keselamatan warga,” tegasnya.

Ia juga menyinggung Peraturan Bupati Bogor Nomor 56 Tahun 2023 tentang Pembatasan Waktu Operasional Kendaraan Angkutan Barang Khusus Tambang, yang dapat dijadikan dasar tindakan tegas kepada para pelanggar.

BACA JUGA  Sinyal Prabowo Subianto Mendukung Rudy Susmanto Calon Bupati Bogor 2024

“Perbup ini mengatur jam operasional kendaraan tambang, termasuk armada berat.

Jika melanggar, bisa kena sanksi administrasi hingga pembekuan usaha,” tuturnya.

Warga mendesak Bupati Bogor, Rudy Susmanto, untuk segera memberikan instruksi tegas kepada Dishub dan Satpol PP Kabupaten Bogor, yakni :

BACA JUGA  Jembatan Gantung, Resmi Dapat Dilalui Ini Kata Bupati Bogor

1. Melakukan inspeksi langsung ke perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Bojong Nangka.

2. Melayangkan surat penghentian sementara operasional kendaraan berat yang melebihi kapasitas tonase jalan dan belum memiliki Andalalin.

3. Memasang rambu lalu lintas dan pengawasan ketat di sekitar jalur padat dan kawasan sekolah.

BACA JUGA  Rapat Paripurna Raperda, DPRD Kabupaten Bogor Sahkan APBD Perubahan

Kerusakan jalan Kabupaten akibat kendaraan, yang melebihi batas kapasitas sehingga jalan tersebut sering kali rusak.

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) lalu lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, yang katanya akan memberikan surat teguran, sampai saat ini belum adanya tindakan sebagimana semestinya.

Padahal, yang seperti diketahui, menurut Dadang Kosasih, dirinya tiap hari ada di lapangan (bertugas diluar kantor).

BACA JUGA  Rudy Susmanto Bupati Bogor Terpilih, Ucapkan HUT Golkar ke-60 Tahun

Lebih lanjut, mobil tronton yang muatan melebih tonase standar jalan Kabupaten Bogor seolah diabaikan oleh Dinas Perhubungan.

Masyarakat juga meminta ketegasan pemerintah setempat agar suatu persoalan tersebut, bisa secepatnya diselesaikan.

“Apakah ada perhatian lebih lanjut tentang hal tersebut? Jika dibiarkan, kasihan juga dong warga atau masyarakat sekitar.

BACA JUGA  Hanya Janji : Warga Demo Tuntut Jalan Segera Di Perbaiki

Lebih penting masyarakat banyak atau individu diri sendiri?,” pungkasnya. (M. Fazar Sutiono).

BACA JUGA  ' Serayu ' Fasilitas Eksekutif di Stasiun Kereta Purwokerto

Latest articles

Runtuhnya Pemerintahan Nepal Dikalangan Para Pemuda Gen Z

Nepal, List Berita - Runtuhnya pemerintahan Nepal, dinahkodai oleh kalangan para pemuda berusia 20...

Penjagalan Hewan Anjing Berujung Pidana Ini Kata Polres Rohil

LIST BERITA - Maraknya penjagalan terhadap hewan sejenis anjing, diberbagai wilayah seperti halnya terjadi,...

Delegasi Turki Kunjungi Pemkab Bogor Bahas Ini!!

LIST BERITA - Pemerintah Kabupaten Bogor menerima kunjungan delegasi Republik Turki, di Ruang Rapat...

DPRD DKI Jakarta Bahas Anggaran Rp95,3Triliun Melalui Banggar

LIST BERITA - DPRD DKI Jakarta, bahas anggaran perubahan yang telah disepakati bersama. Melalui Badan...

More like this