spot_img

Aroma Bau Busuk Ditemukan Tiga Mahasiswi Tewas di Bunuh

Published on

Padang Pariaman, listberita.id – Kematian mahasiswi, memunculkan aroma bau busuk dari sumur tua di Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Bau busuk bukan terletak pada jasad saja, tetapi melainkan segudang kebohongan, kegilaan dan sadis yang dilakukan oleh pelaku pada ketiga korban mahasiswi.

Aroma bau busuk bersumber dari sumur tua di Batang Anai, Padang Pariaman, bukan hanya berasal dari jasad yang membusuk.

BACA JUGA  Gegara Hutang Rp3.5 Juta Pembunuhan Sadis Mutilasi Korban

Dalam waktu sepekan, masyarakat dikejutkan mendengar, pengungkapan yang menggegerkan dan menakutkan.

Ditemukan tiga mahasiswi muda tewas mengenaskan, dan jasad nya mengeluarkan bau tak sedap (busuk), dua dikubur dalam satu sumur sempit.

Sedangkan di belakang rumah, satu lainnya ditemukan dalam kondisi termutilasi di sungai.

BACA JUGA  Oknum Polisi Diduga Sekongkol Dengan KAN Lunang Jual Beli Tanah Hutan

Pelakunya seorang pria muda berusia 25 tahun bernama, Satria Johanda alias Wanda, sosok pemuda tenang dan pendiam.

Namun kepribadiannya ternyata menyimpan, sisi kelam yang tak terbayangkan.

Jejak Berdarah Dimulai dari Sungai

<

Segalanya bermula Selasa dan Rabu, 17-18 Juni 2025. Warga sekitar aliran Sungai Batang Anai dikejutkan oleh penemuan potongan tubuh manusia.

BACA JUGA  Lelap Tidur Keluarga Marwis Mendadak Menakutkan, Perampok Gasak Hartanya 1.5Miliar

Potongan tubuh ditemukan mayat perempuan dalam kondisi mengenaskan dan mengeluarkan bau tak sedap. Hasil identifikasi mengungkap identitas korban:

Septia Adinda, seorang mahasiswi yang sebelumnya dilaporkan hilang.

Kengerian tak berhenti di sana. Hasil pengembangan penyidikan justru membuka tabir lebih besar.

BACA JUGA  Perpisahan Siswa Siswi MTS AL-Wasliyah Bercampur Haru

Setelah ditangkap Kamis dini hari, Wanda mengaku kepada polisi bahwa bukan hanya Septia yang menjadi korban.

Ia juga membunuh dua perempuan lain, Siska Oktavia Rusdi (23) dan Adek Gustiana (24), yang telah lama dilaporkan hilang sejak Januari 2024.

Sumur yang Menyimpan Neraka

Pengakuan Wanda membawa polisi ke sebuah rumah di Korong Lakuak, Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai.

BACA JUGA  Kasus Kematian Wartawati, Kini Telah Terungkap

Di belakang rumah itu, berdiri sebuah sumur tua yang seolah tak berpenghuni.

Tapi siapa sangka, di dasar sumur itu, polisi menemukan dua jenazah wanita dalam kondisi yang mengerikan.

Dugaan kuat muncul: Wanda telah menyembunyikan, dua pembunuhan pertamanya selama lebih dari setahun.

BACA JUGA  Rasyidin Ketua Komite, Kabur Saat di Beberkan Pertanyaan

Ia membiarkan kedua korban membusuk di dalam sumur, demi menghapus jejak kejahatan yang nyaris sempurna.

Kekasih Sendiri Jadi Korban, Diduga Diperkosa Sebelum Dibunuh

Yang lebih menyayat hati, salah satu korban ternyata adalah kekasih Wanda sendiri, Siska Oktavia Rusdi, mahasiswi STIE KBP Padang.

Lebih dari sekedar pembunuhan, indikasi kuat menyebut bahwa Wanda memperkosa Siska sebelum akhirnya menghabisi nyawanya.

BACA JUGA  Gegara Hubungan Tidak Harmonis, Berujung Pembunuhan

Fakta itu terungkap dalam pra-rekonstruksi, yang digelar oleh penyidik Polres Padang Pariaman.

Sejumlah barang bukti serta keterangan awal, mengarah pada adanya unsur pemaksaan hubungan seksual, sebelum pembunuhan dilakukan.

“Dalam pra-rekonstruksi, terkuak indikasi kuat adanya, unsur kekerasan seksual terhadap korban sebelum pembunuhan.

BACA JUGA  Penebangan Ilegal Hutan Lindung, Sumitro Dkk Berulah

Ini akan kami perdalam dalam rekonstruksi resmi,” ujar salah seorang penyidik, Minggu (22/6).

Meski demikian, Wanda menolak mengakui perbuatan bejat tersebut.

Ia hanya mengaku melakukan pembunuhan, namun menutup rapat motif seksual di baliknya.

BACA JUGA  Pesan KSAD Pencak Silat Ajang Kejuaraan Nasional

Sifat Psikopat: Tenang, Manipulatif, dan Tidak Menyesal

Pemeriksaan mendalam terhadap kepribadian Wanda mengarah pada dugaan psikopat.

Ia mampu bersikap tenang bahkan ketika, menjelaskan bagaimana dirinya membunuh.

Tidak ada penyesalan, tidak ada empati. Wanda disebut manipulatif, sanggup berbohong berulang kali tanpa menunjukkan rasa bersalah.

BACA JUGA  Kemenko Polkam: Jurnalisme Wajib Memiliki Integritas Platform Digital

Satu per satu, kepingan puzzle mengerikan ini mulai tersusun

Ketiga korban yang semuanya mahasiswi, muda, cerdas, dan memiliki masa depan cerah, kini hanya tinggal nama.

Di tangan seorang pria yang kehilangan nurani, nyawa mereka direnggut begitu saja.

Jerat Hukum dan Ketegasan Kepolisian

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol, menegaskan pihaknya tak akan memberi ruang bagi pelaku untuk lolos dari jeratan hukum.

BACA JUGA  Pengedar Sabu, Berhasil Diamankan Polsek BAB Tapan

Wanda dijerat dengan pasal berlapis, termasuk pembunuhan berencana, mutilasi, dan dugaan pemerkosaan.

“Dalih pelaku tidak akan menghentikan upaya, pembuktian kami di lapangan.

Kami pastikan pelaku akan dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.

BACA JUGA  Jasad Wanita Cantik, Korban Pembunuhan Ditemukan Jalan Raya

Kini, polisi tengah menyempurnakan berkas perkara dan menyiapkan rekonstruksi resmi.

Rekonstruksi ini diharapkan mampu membuka secara gamblang, kronologi kejahatan yang telah menggemparkan masyarakat Sumatera Barat ini.

Tragedi yang Mengguncang Nurani. Wanda bukan hanya membunuh tiga perempuan.

BACA JUGA  Seorang Pria Bernama Depi Diterkam Buaya Tewas

Ia membunuh harapan, mimpi, dan kehidupan yang seharusnya masih panjang.

Ia juga mengguncang rasa aman banyak orang, terutama kaum perempuan.

Kasus ini menjadi pengingat keras bagi kita semua: bahwa pelaku kekerasan bisa saja bersembunyi, di balik wajah ramah, senyum tenang.

BACA JUGA  Perampokan Jabatan Ketua dan Sekeretaris BPD Medang, DPRD Batubara Tutup Mulut

Bahkan hubungan asmara. Kejahatan seperti ini tak bisa hanya dibalas dengan hukuman.

Ia harus menjadi pelajaran mendalam agar masyarakat lebih waspada, dan sistem hukum lebih tangguh.

Tiga nyawa, satu sumur kematian, dan seorang pria yang menyimpan neraka dalam dirinya.

BACA JUGA  Kini "ETLE" Hadir Bagi Pelanggar Jalan Kaki

Tragedi ini akan lama diingat warga Padang Pariaman  bukan karena ingin, tapi karena terlalu mengerikan untuk dilupakan. (MOND).

 

Latest articles

Universitas Muhammadiyah: Menjalin Silaturahmi Dapat Menambah Nilai Persatuan Para Siswa

LIST BERITA - Menjalin silaturahmi dapat menambah nilai persatuan, dan bentuk kepedulian berguna bagi...

Pengelolaan Candi Borobudur Peran Pemkab Magelang Sebatas Koordinatif dan Partisipatif

LIST BERITA - Candi Borobudur merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia, yang terletak di Kabupaten Magelang...

Praktisi Hukum: Siswa Harus Taat Peraturan Sekolah

LIST BERITA - Mengulas peristiwa orang tua siswa SMAN 1 Cimarga, yang melaporkan "kepala...

Komunitas Lantara Spaze Club Semangatkan Energi Baru

LIST BERITA - Setelah sukses menggelar Lantara Pop Up Market, komunitas kreatif Lantara Spaze...

More like this