LIST BERITA – Mantan ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Eka Santosa, menyinggung gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, pada Rabu (8/4/2025).
Eka Santosa menilai dan memberi pandangan berbeda, terkait gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, dilansir dari Tribune Jabar.
Menurut Eka Santosa, ada dua perbedaan Gubernur Jawa Barat periode lalu, hingga Gubernur periode sekarang.
Ia mengatakan sosok Gubernur Jawa Barat yang lalu, sangat bagus tetapi kebanyakan menuai masalah.
Seperti saya melihat sosok Ridwan Kamil, dia seperti Pak Sanusi, sosok sipil yang berintelektual, berintegritas dan tegas.
Namun saya sangat kecewa ketika Ridwan Kamil, membawa gerbongnya kedalam tim Akselerasi Jabar.
Permasalahan ini menjadi dampak, seperti pada kasus di perbankan daerah,” kata Eka.
Terakhir, Eka menyarankan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, periode sekarang untuk bisa membuat kebijakan yang nyata dari hulu ketimbang terus membuat konten di platform media sosial.
“Tunggu saja gaya kepemimpinan seperti itu yang selalu membuat konten tapi belum ada regulasi yang dibuat.
Contohnya saja ya, menegur Bupati Indramayu Lucky Hakim melalui medsos TikTok miliknya. Kenapa harus menegur lewat media sosial ?
Kan bisa bangun komunikasi kepemimpinan, dengan telepon langsung kenapa tidak ada melapor kalau pergi ke luar negeri, “
“Selanjutnya, KDM ikut sibuk turun ke sungai yang kotor dan ikut bersih-bersih.
Itu kan kesannya seperti pencitraan, karena viral di medsos. Tapi sebagai Gubernur bukan begitu caranya.
Harusnya bagaimana membuat regulasi yang kuat, agar sampah mampu terkelola dengan baik, ” kata Eka menambahkan.
Eka pun menunggu kebijakan nyata KDM” dalam hal, lingkungan. Setelah melakukan segel di tempat wisata milik BUMD Jaswita.
Apakah ada tindakan nyata seperti hukuman, atau sanksi karena melanggar aturan.
“Jelas-jelas BUMD di bawah Pemprov Jabar, telah melakukan pelanggaran lingkungan. Berani gak, Dedi Mulyadi mengevaluasi Jaswita,” katanya.
Eka Santosa lahir pada tanggal 29 Juli 1959, merupakan seorang politikus. Ia adalah anggota Komisi II DPR-RI dari Fraksi PDI-Perjuangan saat ini (2004-2009).
Sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Barat pada periode 1999-2004 menggantikan Idin Rafiudin yang meninggal saat menjabat. (Dilansir dari Wikipedia).
Berbagai komentar dilansir Tribune mengatakan:Â
Arimanto Sundowo 24 menit lalu. Kang Eka selama ini kemana aja, jauh atuh klo di bandingkan sma gubernur masa lalu yg penuh abs (asal bapak senang), pencitraan dan sangat primordialis, saya bukan orang Jabar tapi kepemimpinan kang Dedy lebih baik dibanding gubernur dahulu.
Momon Sudirman 25 menit lalu. Yuswa: pak eka sabaraha taun ayeuna..abdi reueus mengenal dan dekat dg gubernur jabar anu sakitu merelena ti kawit periode 1957,sedeng abdi nembe lahir 4 nopember 1957…hapunten sareng nuhun kana paaran nu sakitu jelasna.
san san 39 menit lalu. Sampe skrng apa yg dijalankan KDM saya setuju banget, ga ada yg ditutup tutupi tentang kinerja, baik anggaran ataupun cara dia mencontoh biar pejabat lain.
Sbtlnya pd bs kerja ga, jd ketauan gubernur” sblmnya sebetulnya pd bs kerja ga, biar hati masyarakat kebuka dan pejabat” yg lain juga pd mikir, kebanyakan pd jaga image JAIM sok wibawa, tau” utang pemda banyak, bangun sana sini, ngopi sana sini dg pengusaha lobi lobi, rakyatmah tetep z miskin, jalan rusak, KDM biarin z ngontent slma tdk menggangu kinerjanya, krn buat bantu masyarakat uang KDM dri hasil youtub, mantap KDM.
Jalaludinn 1 jam lalu. Dari dulu jabar ga ada perubahan, masarakat sunda paling termiskin d indonesia .semu perusahaan ada d jabar kenapa orang sunda ga bisa kerja susah d kucilkan d daerah sendiri saya orang sunda nyeri hate boga gubernur eweh anungabela sia ngomong kenah sorangan.
ghost17protocol 1 jam lalu. Ini namanya sanksi sosial, karena ditegur secara pribadi lewat wa tdk direspon.
Jaman sekarang tdk viral tdk akan ada perubahan, pasti klo ditegur pribadi para pejabat nya pada cuek nanti kedepannya pasti melanggar aturan lg. Udah disanksi sosial aja msh pd gk tau malu melanggar lg. (Dilansir dari Tribune).