spot_img

Seorang Pria Bernama Depi Diterkam Buaya Tewas

Published on

Sumbar, listberita.id – Hendak menyebrang ke sungai Kanal, Depi Pahrezi dan Mukri mereka berdua dalam keadaan bahaya.

Seekor Buaya muncul tiba-tiba dipermukaan sungai kanal, dan spontan melompat buaya tersebut menerkam tubuh Depi Pahrezi, ia terseret disungai yang disaksikan temannya (Mukri).

Namun atas peristiwa itu warga diselimuti duka, atas hilangnya seorang pria bernama Depi Pahrizi (43) tahun.

BACA JUGA  Aroma Bau Busuk Ditemukan Tiga Mahasiswi Tewas di Bunuh

Tubuh Depi Pahrezi terseret sang predator di kanal, kawasan PT BPP Bakrie, Kecamatan Koto Balingka, pada hari Rabu, (14/5/25).

Saat tim pencarian menyisir ke sungai kanal, akhirnya menemukan jasad Depi Pahrizi (45), korban yang hilang usai diterkam buaya liar sehari sebelumnya.

Pria malang itu ditemukan tak bernyawa, sekitar pukul 11.47 WIB, diperkirakan lokasi sekitar 200 meter, pada awal kejadian ia diseret seekor buaya di sungai.

BACA JUGA  Rasyidin Ketua Komite, Kabur Saat di Beberkan Pertanyaan

Depi Pahrizi, warga Jalan Sumba, Nagari Taluk Ambun Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, dilaporkan hilang pada Selasa (13/5/2025) pada pukul 11.00 WIB.

Bermula peristiwa itu terjadi, ketika itu ia hendak menyeberangi sungai kanal bersama temannya, Mukri (43).

Kedua pria itu disebut hendak menuju kebun, dengan melintasi sungai kanal yang menjadi jalur rutin warga sekitar.

<

BACA JUGA  Pemkab Banyumas Peduli Gerakan Pangan Dunia

Tak di sangka, perjalanan biasa itu berubah menjadi tragedi. Saat berada di tengah kanal, seekor buaya tiba-tiba muncul kepermukaan dan spontan menerkam Depi.

Dalam kepanikan, Mukri berusaha sekuat tenaga menarik rekannya dari cengkeraman buaya.

Namun ia telah berupaya sekuat tenaga, tetapi tak berhasil. Tubuh Depi terseret ke dalam air dan, menghilang dalam hitungan detik.

BACA JUGA  Jumali Pemilik Ekskavator Tambang Galian C di Sita Polisi

“Saya tarik tangan dia, tapi buaya itu lebih kuat. Dia langsung diseret ke dalam air,” kata Mukri dengan suara bergetar.

Pencarian Secara Maksimal dan Menegangkan.

Menyusul laporan hilangnya Depi, Tim Basarnas dari Pos SAR Pasaman langsung diterjunkan ke lokasi.

Kepala Kantor Basarnas Padang, Abdul Malik, menyebutkan bahwa proses pencarian telah dimulai sejak Selasa sore, namun hingga malam hari hasilnya masih nihil.

BACA JUGA  Anak Remaja Korban Praktik Prostitusi Online Terbongkar Pihak Kepolisian

Pencarian kemudian. dilanjut esok harinya, dengan skala lebih besar dan strategi yang lebih terkoordinasi.

“Hari ini pencarian melibatkan berbagai unsur, termasuk warga setempat. Tim SAR Pasaman, BPBD Pasaman Barat, dibantu dengan Polsek Lembah Malintang.

Serta Koramil Ujung Gading, dan sejumlah relawan,” ungkap Abdul Malik kepada awak media.

BACA JUGA  Darmasyah Politisi PKB Resmi di Lantik Ketua DPRD Sementara

Pencarian dibagi menjadi tiga tim, dengan tugas yang terfokus. Tim pertama menggunakan perahu karet, dan perahu milik warga untuk menyisir area kanal yang telah dipetakan.

Tim kedua menelusuri jalur darat sepanjang 3,9 kilometer, dari titik A ke titik B di sepanjang kanal.

Sementara tim ketiga melakukan pengintaian dari udara, dan menggunakan drone untuk menjangkau area yang sulit diakses secara langsung.

BACA JUGA  Universitas Muhammadiyah Kampus Terbaik Pilihannya Menempuh Pascasarjana 

Titik klimaks pencarian terjadi pada pukul 11.47 WIB. Ketika suasana mulai menegang dan harapan mulai menipis, tim yang menggunakan perahu karet menemukan tubuh Depi mengambang.

Hanya sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. Tubuhnya sudah dalam kondisi tak bernyawa.

“Korban telah ditemukan petugas evakuasi melakukan penyisiran di sungai, dengan menggunakan perahu karet,” jelas Abdul Malik.

BACA JUGA  ICONNET PLN Icon Plus Perkuat Kemitraan

Setelah ditemukan, jenazah Depi segera dievakuasi ke Puskesmas Ujung Gading.

Serta dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

Tangis pecah di sepanjang jalur evakuasi, saat keluarga dan warga melihat jasad korban.

Buaya di Wilayah Perkebunan Akan Mengancam Bagi Warga. Peristiwa akan menjadi nyata dan mengingatkan, tentang bahaya yang mengintai.

BACA JUGA  Kemenko Polkam: SPPG Bagian Solusi Terobosan Penanganan Stunting

Bagaimana caranya agar tidak terjadi lagi, dimasa yang akan datang di wilayah kanal dan sungai.

Trauma ini akan berdampak bagi warga lainnya, yang berada dekat pemukiman warga, di sungai area perkebunan.

Sungai Kanal PT BPP Bakrie yang menjadi lokasi tragedi, memang dikenal sebagai jalur rawan buaya.

BACA JUGA  Universitas Muhammadiyah: Menjalin Silaturahmi Dapat Menambah Nilai Persatuan Para Siswa

terutama di musim penghujan saat permukaan air meningkat dan satwa liar bergerak mencari mangsa.

Warga setempat berharap agar peristiwa tragis ini menjadi perhatian pihak berwenang dan perusahaan terkait.

Guna memperketat keamanan di wilayah kanal, termasuk pemasangan rambu peringatan, pembatasan.

BACA JUGA  Mendirikan Bangunan Rumah, Jadi Keresahan Warga TAPAN Apa Itu

Aktivitas manusia di jam-jam rawan, hingga kemungkinan relokasi jalur akses warga yang lebih aman.

Kini, keluarga Depi Pahrizi harus menerima kenyataan pahit.  Kehilangan seorang ayah, suami, dan sahabat dalam kondisi tragis meninggalkan luka yang mendalam.(Dikutip dari Dirgantara Ol).

 

Latest articles

Pesan Perubahan Karang Taruna Desa, Ini Jawabannya!

Bogor, LIST BERITA - Ada yang berbeda pada lembaga yang satu ini, karang taruna...

Banjir Meluap Runtuhkan Penduduk Ibu Kota Kolombo Sri Lanka

List Berita - Hujan melanda di Ibu Kota Kolombo Sri Lanka, menyebabkan banjir meluap...

DPRD Kota Bogor, Setujui Raperda Pelaku Pedagang Tradisional

LIST BERITA - DPRD Kota Bogor, secara resmi menyetujui Raperda, bagi pelaku pedagang tradisional...

Persiapkan Pelayanan Haji Bupati Bogor Hadiri Rakor di Subang

Subang - Pemerintah daerah Kabupaten Bogor, mempersiapkan Embarkasi pelayanan haji untuk masyarakat. Pada saat kunjungannya...

More like this