spot_img

Setwan DPRD Bengkulu DKK, Tilep Uang Negara Rp130 Miliar

Published on

LIST BERITA || Bengkulu, Menelusuri pusaran skandal korupsi, umumnya didominasi oleh oknum pejabat daerah.

Kekuasaan dan jabatan  adalah godaan terbesar bagi mereka, sehingga semakin kencang terjebal dalam lingkaran pusaran korupsi.

Seperti halnya terjadi di DPRD Provinsi Bengkulu, mereka terciduk dan ditangkap  kejaksaan provinsi setempat. Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu resmi menetapkan lima tersangka,pejabat internal Setwan DPRD .

Ke Lima tersangka itu terlibat dalam kasus dugaan korupsi perjalanan dinas fiktif tahun anggaran 2024, dengan nilai anggaran yang diselidiki mencapai Rp130 miliar.

Skandal korupsi besar telah mengguncang Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu, yang notabene menjadi dilema bagi lembaga nya.

Kelima tersangka yang kini mendekam di balik jeruji besi masing-masing berinisial:      “R “, mantan Sekretaris Dewan yang diduga sebagai aktor utama, “DA”, bendahara keuangan, “RP”, pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), serta dua pembantu bendahara, masing-masing “AY dan RP”.

Penahanan dilakukan langsung oleh tim penyidik pada Jumat, 11 Juli 2025, setelah kelimanya diperiksa secara intensif selama berjam-jam di Gedung Tindak Pidana Khusus Kejati Bengkulu.

Skema Korupsi Terstruktur: Uang Negara Dicairkan, Entah Kemana Dipergunakan

Menurut Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Bengkulu, Ristianti Ariani, modus korupsi yang dijalankan oleh para tersangka tergolong sistematis, rapi, dan dilakukan berulang kali.

Anggaran perjalanan dinas dicairkan berkali-kali dari kas negara, tetapi tidak pernah benar-benar digunakan untuk keperluan dinas.

“Uang perjalanan dinas itu dicairkan, tapi penggunaannya tidak sesuai ketentuan. Bahkan ada indikasi fiktif. Artinya, perjalanan dinas tersebut tidak pernah ada, namun dananya tetap dicairkan dan dihabiskan,” tegas Ristianti.

<

anggota DPRD dalam melakukan fungsi legislasi, pengawasan, dan budgeting ke berbagai daerah.

BACA JUGA  Kuasai Lahan BMKG Tangsel "Polisi" Amankan Ormas GRIB Jaya

Namun nyatanya, dana justru dijadikan ladang bancakan oleh oknum internal Setwan.

Kerugian Negara Diperkirakan Miliaran, Aliran Dana Masih Ditelusuri. Hingga kini, Kejati Bengkulu masih menghitung total kerugian negara akibat praktik busuk ini.

Namun dipastikan, angka kerugian negara sudah mencapai miliaran rupiah.Lebih dari itu, penyidik juga sedang melakukan penelusuran aliran dana hasil korupsi, termasuk kemungkinan mengalir ke pihak lain di luar kelima tersangka yang telah ditahan.

“ tidak menutup kemungkinan akan adanya penambahan tersangka baru.  Jika dari hasil penyidikan ditemukan cukup bukti, tentu akan kami tindak lanjuti,” kata Ristianti.

Catatan Hitam Baru dalam Sejarah DPRD Bengkulu

Skandal ini menambah catatan kelam, dalam sejarah kelembagaan DPRD Bengkulu.Dugaan korupsi anggaran yang menggiurkan ini seakan menjadi ironi, di tengah kondisi fiskal negara.

Masyarakat kini menantikan komitmen Kejati Bengkulu, untuk menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya, dan membuka seluas-luasnya.

Kemungkinan penambahan tersangka dari kalangan pimpinan, atau anggota DPRD jika ditemukan keterlibatan mereka.

Kasus ini bukan hanya soal uang negara yang dirampok secara diam-diam, tetapi juga soal pengkhianatan kepercayaan publik oleh para pejabat. Ketika rakyat berharap pada wakil dan pengelola anggaran, untuk bekerja demi kepentingan umum.

(MOND).

 

Latest articles

Universitas Muhammadiyah: Menjalin Silaturahmi Dapat Menambah Nilai Persatuan Para Siswa

LIST BERITA - Menjalin silaturahmi dapat menambah nilai persatuan, dan bentuk kepedulian berguna bagi...

Pengelolaan Candi Borobudur Peran Pemkab Magelang Sebatas Koordinatif dan Partisipatif

LIST BERITA - Candi Borobudur merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia, yang terletak di Kabupaten Magelang...

Praktisi Hukum: Siswa Harus Taat Peraturan Sekolah

LIST BERITA - Mengulas peristiwa orang tua siswa SMAN 1 Cimarga, yang melaporkan "kepala...

Komunitas Lantara Spaze Club Semangatkan Energi Baru

LIST BERITA - Setelah sukses menggelar Lantara Pop Up Market, komunitas kreatif Lantara Spaze...

More like this