spot_img

Lelap Tidur Keluarga Marwis Mendadak Menakutkan, Perampok Gasak Hartanya 1.5Miliar

Published on

Sumbar, listberita.id – Dikeheningan malam keluarga Marwis sedang terlelap tidur penuh kedamaian, mendadak berubah mencekam, Pada Minggu dini hari (15/5).

Marwis warga Jorong Galudua, Nagari Ampek Koto, Kabupaten Agam, mendadak berubah menjadi mimpi buruk sekeluarga.

Sebuah aksi perampokan brutal memukau dan menyasar rumah seorang pensiunan berusia 65 tahun.

BACA JUGA  Seorang Bayi Sakit Serius, Kapolres Gresik Membiayai Semua Pengobatan

Marwis, yang tengah beristirahat bersama istri dan mertuanya, sekitar pukul 02.00 WIB, saat sebagian besar warga masih terlelap dalam damai malam.

Tiga orang menggunakan topeng menyusup ke dalam rumah Marwis, tanpa menimbulkan kecurigaan.

Dengan gerakan cepat dan terencana, mereka langsung menyergap penghuni rumah.

BACA JUGA  Mendirikan Bangunan Rumah, Jadi Keresahan Warga TAPAN Apa Itu

Mulut korban dibekap, dan sebilah pisau dingin menempel di leher Marwis – simbol ancaman nyata yang membungkam perlawanan.

“Saya hanya bisa pasrah. Kami semua dibekap dan diancam, mereka tahu apa yang mereka cari,” ujar Marwis.

Marwis dengan suara bergetar saat ditemui beberapa jam, setelah kejadian, masih tampak terguncang.

<

BACA JUGA  Insiden Tabrakan, Kepolisian dan Supir Ambulance Enggan Berkomentar

Aksi Terencana dan Sadis

Dalam kondisi rumah yang gelap dan sunyi, para pelaku memaksa korban menyerahkan kunci pagar dan kunci kendaraan.

Setelah itu, mereka mulai mengacak-acak seluruh isi rumah. Setiap lemari dibongkar, setiap laci digeledah.

Uang tunai sebesar Rp45 juta, emas batangan, perhiasan keluarga, dan dokumen penting seperti BPKB kendaraan, disapu bersih oleh para pelaku.

BACA JUGA  Heningnya Malam Dikejutkan Seorang Wanita Ancam Bunuh Diri

Kerugian material ditaksir mencapai Rp1,5 miliar, namun trauma yang ditinggalkan jauh lebih dalam.

Ketiganya kemudian dikunci dalam salah satu kamar, disekap selama lebih dari satu jam.

Di balik pintu yang terkunci, mereka hanya bisa berdoa dalam gelap  berharap para pelaku segera pergi dan mereka selamat.

BACA JUGA  Waspada Peringatan Hujan dan Petir di Sumbar

Pelarian dan Penyelidikan Polisi

Setelah memastikan para pelaku meninggalkan rumah, Marwis berupaya membuka kunci kamar.

Dalam kondisi panik dan lemas, ia akhirnya berhasil keluar dan langsung menghubungi pihak kepolisian.

Laporannya segera teregister dengan nomor: LP/B/2/VI/2025/SPKT Sek IV Koto/Polresta Bukittinggi/Polda Sumbar.

BACA JUGA  Pemerataan Pembangunan Desa, Ini Kata Kades Tarikolot

Tim dari Polsek Ampek Koto dan Polresta Bukittinggi, segera mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Ampek Koto, AKP Fitrianto, dalam keterangannya menyebutkan bahwa, ada indikasi kuat rumah tersebut telah menjadi target pengintaian sebelumnya.

“Kami menemukan jejak kerusakan pada pintu utama. Beberapa alat, yang diduga digunakan untuk membongkar rumah.

BACA JUGA  Rumah Anggota DPR Ludes Terbakar di Surabaya

Juga tertinggal di lokasi. Ini menjadi petunjuk penting bagi penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya.

Pelaku Teror Harap Kewaspadaan

Kejadian ini bukan sekadar tindak kriminal biasa, melainkan alarm keras bagi keamanan lingkungan.

Dalam beberapa bulan terakhir, warga Kabupaten Agam mulai resah dengan meningkatnya aksi kejahatan.

BACA JUGA  Memilukan: Seorang Nenek Tidak Dapat Perhatian Dari Lingkungan dan Desa

Terutama yang menyasar pada, rumah warga di jam-jam rawan. Banyak yang menduga pelaku merupakan komplotan profesional, yang bergerak lintas wilayah.

Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati, memastikan bahwa pihaknya akan mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengungkap kasus ini.

Trauma Psikologis dan Meningkatkan Kewaspadaan

Pasca-kejadian, kondisi rumah Marwis tampak porak-poranda. Barang-barang berserakan, lemari rusak, dan lantai penuh bekas jejak sepatu pelaku.

BACA JUGA  Gembira Hari Bebas Kendaraan Bermotor ( HBKB ) Purwokerto Kembali Digelar

Namun luka terparah bukanlah pada harta benda, melainkan pada rasa aman yang hilang.

“Kami sudah tinggal di sini puluhan tahun. Tak pernah menyangka hal seperti ini bisa terjadi,” kata tetangga korban, Surya, yang datang pagi harinya untuk membantu.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa, ancaman bisa datang kapan saja.

BACA JUGA  Pembongkaran Lapak Pedagang Sempat Memanas, Kini Berangsur Pulih

Warga diimbau untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, dan memperkuat sistem keamanan di rumah, dan aktif melaporkan hal-hal mencurigakan kepada aparat.(**MOND**).

BACA JUGA  Pembalakan Hutan Lindung Menjadi Fenomena Bencana Alam

 

Latest articles

Universitas Muhammadiyah: Menjalin Silaturahmi Dapat Menambah Nilai Persatuan Para Siswa

LIST BERITA - Menjalin silaturahmi dapat menambah nilai persatuan, dan bentuk kepedulian berguna bagi...

Pengelolaan Candi Borobudur Peran Pemkab Magelang Sebatas Koordinatif dan Partisipatif

LIST BERITA - Candi Borobudur merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia, yang terletak di Kabupaten Magelang...

Praktisi Hukum: Siswa Harus Taat Peraturan Sekolah

LIST BERITA - Mengulas peristiwa orang tua siswa SMAN 1 Cimarga, yang melaporkan "kepala...

Komunitas Lantara Spaze Club Semangatkan Energi Baru

LIST BERITA - Setelah sukses menggelar Lantara Pop Up Market, komunitas kreatif Lantara Spaze...

More like this