Sudah sekian kalinya tim jajaran dari grup link redaksisatu.id ini, telah menyambangi gedung DPKPP Kabupaten Bogor, (24/10/2023).
Kehadiran kami mendatangi gedung Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) di, Jalan raya Tegar Beriman Cibinong Kabupaten Bogor,pada hari Senin (23/10/23).
Kami berkunjung ke Gedung DKPPP, terkait pekerjaan proyek normalisasi, dan pemetaan Kalibaru segmen 2 Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.
Agar berita dari kami berimbang, dan transparan melakukan tugas tugas pokok kami, selaku jurnalistik yang terpercaya.
Kedatangan kami sudah sekian kalinya tidak pernah, kami menjumpai satupun pejabat yang berwenang.
Mereka dinas terkait, yang mengambil pemangku kebijakan, dalam pekerjaan proyek normalisasi tersebut.
Sangat aneh ketika kami bertiga mengisi daftar tamu, ketika kami tiba di DPKPP. Dan kami ingin bertemu dengan, Teuku Mulya Kepala Dinas DPKPP, atau Ratna Kepala Bidang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Petugas penerima tamu, yang bernama Ima katanya,.. ketika, kami menanyakan nama petugas tersebut.
Ima Pun berkata, sebentar ya Pak.. Saya akan menghubungi terlebih dahulu. Kami bertiga pun menunggu, dibenak kami, kami mengharapkan ada jawaban dari mereka.
Agar mereka mau untuk menerima kami dengan baik, dan menghargai kami selaku Wartawan (Sosial Kontrol), yang berada di Kabupaten Bogor.
Kami yang mengedepankan Integritas dan sosial kontrol, yang mempunyai hak dan kewajiban kami, untuk dikemukan kepada publik sesuai aturan UU Pers no 40 tahun 1999.
Petugas penerima tamu itupun, menghampiri kami bertiga, dan dia seraya berkata,… Pak Kadis dan Bu Ratna rapat tadi pagi di Sekda.
Hal ini sangatlah aneh… yang seharusnya disampaikan, ketika kami datang ke DPKPP Cibinong Bogor Kabupaten.
Ima petugas penerima tamu itu mengecek, dan memberitahukan kepada kami seharusnya, sekitar durasi 1 atau 5 menit.
Tetapi (Ima) petugas tamu tersebut, memberitahukan kepada kami sekitar 15Â menit, bahwa (Mereka) yang bersangkutan sedang rapat dibenarkan oleh Ima.
Kami menduga-duga ada apa dengan Teuku Mulya Kadis, Ratna Kabid PPK, dan Sekdis, (mereka) enggan bertemu dengan kami.
Dugaan kami mungkin kalau tidak salah, senjata bagi (mereka) dipegang adalah dengan mengatakan sedang rapat.
Dugaan kami, apakah ini,’ yang menjadikan alasan untuk menghindari dari kami, atau dari rangkaian berita yang telah kami, tuangkan” dan mereka untuk menghindar dari kami?
Dan kami ingin menggali informasi dari mereka, akan tetapi mereka sama sekali tidak pernah satupun berkenan di jumpai oleh kami, walaupun beberapa bulan lalu Sekdis Iwan telah mengarahkan kepada kami bertiga bertemu, dengan stafnya Ratna yang bernama Reza.
Yang menurut kami tidak seharusnya Reza selaku Staf menyambut kami, tetapi kami masih menghargai, walaupun pertanyaan kami mengarah tentang asal usul tender proyek tersebut , Reza tidak menjawab,..dan bukan kapasitas saya untuk menjawab kata Reza.
Lalu kami ingin menggali informasi dan menanyakan yang berwenang/ bersangkutan, untuk memberikan jawaban-jawaban yang kami utarakan kepada mereka…akan tetapi kami sulit sekali bertemu dengan Ratna, Iwan, atau Teuku Mulya Kadis baru.
Seputar yang akan kami tanyakan adalah, pertama mengenai direksi kitnya, kemudian di RAB 18meter, sedangkan dilokasi proyek cuma panjang 3 meter, dengan bentuk (kontainer) ini menurut kami dipertanyakan?
Kedua apakah dibenarkan, di volume RAB nya menggunakan (Box Culvert) U Ditch, sedangkan pemasangan sparing U Ditch nya, menggunakan bata hebel?
Ketiga berapakah ketentuan yang dilakukan oleh, seorang kontraktor penggalian tanah tersebut?
Dan apakah sudah sesuai di RAB nya? Apakah Ratna selaku Kabid PPK faham betul?
Nah ini belum sama sekali kami mendapatkan jawaban, dari (mereka) para pejabat pemangku kebijakan DPKPP.
kemudian kami terus menggali informasi, dan kami mendapatkan data,..bahwa terkait pekerjaan proyek normalisasi tersebut terkesan asal-asalan.
Dan apakah kapasitas Ratna sebagai PPK itu mengerti dan faham betul tentang pekerjaan irigasi atau, proyek normalisasi yang berada di Kalibaru segmen 2 itu.
Atau apakah posisi Ratna yang seharusnya memberikan, masukan secara profesional dan atau mengontrol pekerjaan,.. yang dilakukan oleh kontraktor,’ yang katanya dari CV Abadi, akan tetapi di dalam pelaksanaan pekerjaan itu dilakukan oleh insial N.
Ratna telah mengetahui para pekerja yang telah dilakukan, oleh menurutnya dari CV Abadi padahal pelaksanaannya bukan dari CV. Abadi tapi dari inisial bernama N yang tidak ada struktural CV. Abadi.
Yang kami lihat dari pemasangan lobang saluran air atau disebut manhole drainase, mengapa itu pemasangan sparingnya itu memakai bata hebel yang seharusnya di dalam RAB-nya itu menggunakan U Ditch.
Dugaan kami, Apakah Ratna telah mengetahui, atau pura pura tidak tahu, atau tidak faham betul tentang posisi yang sangat penting itu?
Ada apa ini ini, dugaan kami apakah mereka(Dinas) bermanuver bermain mata, dengan angka nilai rupiah itu dalam satu hal saja, belum yang lain lainnya.
Banyak yang terjadi keanehan proyek normalisasi Kalibaru Timur Segmen 2 senilai Rp. 11.336.986.000, di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kecamatan Cibinong.
Dugaan kami apakah itu ada permainan dari DPKPP, atau permainan dari Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) selaku menggolkan proyek tersebut, atau dari titipan calon legislatif Jabar atau Bupati Bogor telah mengetahui ini?.
 Hal ini kami akan gali terus, dan kami telah mengantongi bukti bukti akurat, dari rangkaian pekerjaan, hingga alamat tinggal kantor, dan mengarah pada asal usul pemenang proyek tersebut.
Wartawan
Hery Herdiana