LIST BERITA – Peserta didik menjadi langkah awal, memasuki sekolah lebih lanjut untuk siswa baru.
Seperti tertuang melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB/SPMB) menjadi, peserta bagi siswa untuk memilih sekolah berkelanjutan.
Hal itu telah tenjadi dan menjadi spekulasi, tingkat keterbatasan bagi siswa yang akan melanjutkan berikutnya.
Seperti halnya pendaftaran mengacu melalui jalur zonasi, hingga prestasi menjadi isapan jempol belaka.
Pendaftaran melalui online jalur PPDB/SPMB belum menjadi landasan, dan mengalami kendala dilapangan.
Seperti halnya dari tingkat SD, SMP hingga SMA sulitnya orang tua memasuki anaknya melalui sistem online SPMB untuk memasuki sekolah negeri.
Sehingga orang tua tidak mengambil pusing, pada akhirnya mereka mendaftarkan anak nya ke sekolah pihak swasta.
Operator SPMB tidak mencermati, mereka akan menjadi bulanan berdasarkan titipan yang mendasar dan sangat pelik yang berkembang belakangan ini terjadi.
Namun berkembangnya itu belum ada terobosan seperti halnya, dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor.
Mereka (Disdik Kabupaten Bogor) terkesan belum maksimal, mereka dalam bekerja secara profesional.
Oleh karena itu mencermati dengan seksama, langkah Pemerintah Kabupaten Bogor, melalui Dinas Pendidikan.
Mereka akan mencanangkan program strategis. Namun sebagai catatan agar kedepan lebih baik lagi.
Bergesernya itu Disdik Kabupaten Bogor, programkan upaya penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).
Serta peningkatan, capaian Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) di Tahun 2025.
Pencanangan program strategis tersebut akan dilakukan pada, 5.907 lembaga pendidikan yang tersebar di 40 Kecamatan.
Dengan jumlah rincian, ketersediaan sekolah meliputi 3.030 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Kemudian 1.899 Sekolah Dasar (SD), 767 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 211 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Pemerintah Kabupaten Bogor di bawah kepemimpinan Rudy Susmanto menyusun beberapa sistem pendidikan.
Salah satunya kejar paket yang terdapat di beberapa tempat, serta pemetaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Bupati Bogor Rudy Susmanto memastikan Pemerintah Kabupaten Bogor akan memprioritaskan wilayah.
Diantaranya wilayah yakni, barat, timur, utara, dan selatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
“Kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, tidak hanya di pusat kota,” kata Bupati Rudy.
Perlu diketahui dalam pencanangan Program strategis terdapat beberapa aspek.
Yakni, penambahan daya tampung pada satuan pendidikan, pengembangan sekolah satu atap dan terbuka.
Kemudian pemanfaatan pendidikan kesetaraan pada PKBM, pencanangan program beasiswa, hingga berkerjasama dengan sekolah swasta di daerah.
Perihal daya tampung pada pelaksanaan penerimaan peserta didik baru, Disdik Kabupaten Bogor juga meningkatkan volume daya tampung pada sekolah.
Dimana pada pelaksanaan PPDB Tahun Pelajaran 2024/2025, pada jenjang SD Negeri sebanyak 79.698 siswa, dan 872 rombongan belajar pada jenjang SMP Negeri.
Pelaksanaan di SPMB Pelajaran 2025/2026 Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, memberikan batasan maksimal pada SD Negeri.
Batasan sebanyak 4 rombongan belajar, dengan total daya tampung sebanyak 107.424.
Dan pada jenjang SMP Negeri maksimal 11 rombongan belajar, dengan 40 siswa dalam satu kelas.
Total daya tampung 811 rombongan belajar, dengan total serapan peserta didik sebanyak 32.440 anak.
Sementara perihal peningkatan Angka RRLS dengan adanya PKBM, Pemerintah Kabupaten Bogor juga mulai mengarahkan kerjasama kepada pondok pesantren salafi.
Agar para santri mendapatkan kesempatan layanan pendidikan formal, serta penambahan unit SMP Negeri.
Serta layanan SMP terbuka dan satu atap sebagai peningkatan, jangkuan aksesibilitas kepada masyarakat.
Kemudian terkait dengan, agenda pekan pertama sekolah pada Tahun Pelajaran 2025/2026.
Seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Bogor, akan mulai memasuki Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan Ramah bagi para peserta didik baru.
Itu mengacu pada Surat Edaran Kemendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025. Terkait dengan jam masuk sekolah bagi peserta didik akan, dijadwalkan mulai pukul 07.00 Wib.
Mengingat letak geografis dan kondisi kepadatan penduduk, waktu tersebut akan lebih efektif.
Agar tidak berbenturan dengan lajur keberangkatan masyarakat, yang akan berkerja.
Terlebih di wilayah yang merupakan kawasan industri dan jalur menuju Depok, Jakarta, Bekasi, dan Kota Bogor.