Disinyalir pekerjaan proyek normalisasi, DPKPP Kabupaten Bogor mestinya mengencangkan peraturan ketat terhadap para Kontraktor, (13/10/2023).
Pelaksanaan pekerjaan proyek normalisasi segmen 2 Kalibaru Timur Cibinong.Diduga kontraktor lalaikan, aturan dalam pekerjaan.
Disinyalir Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP), selaku penyelenggara proyek normalisasi itu, DPKPP haruslah peka dan teliti.
Dugaan mengingat anggaran, 11.336.986.000, itu cukup besar’ melalui anggaran dari negara (APBN), menguncur melalui APBD. Salahsatunya DPKPP.
Selaku penyelenggara proyek penataan pemukiman Kalibaru Timur segmen 2, seharusnya DPKPP, bertindak dan memanggil pimpinan CV. ABADI.
DPKPP perlu mengetahui, CV. ABADI tidak diperkirakan apa yang di kira, dalam pengerjaannya cepat, tepat, dengan hasil memuaskan.
Namun ternyata diduga,” banyak kelalaian, yang ditampilkan oleh CV. ABADI, sebagai pelaksana pembangunan atau pemenang dari tender tersebut.
Dengan nilai fantastis Rp. 11 336.986.000 (Sebalas Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Enam Ribu Rupiah).
Ketika ditelusuri awak media List Berita, redaksisatu.id, nkripost.co, dan metroindonesia.id, menelusuri pihak-pihak terkait didalamnya.
Namun kekecewaan sang jurnalis, ketika semua orang, yang ditemuinya seakan-akan enggan, memberikan jawaban ataupun menunjukan atasannya langsung, dilokasi pekerjaan proyek tersebut.
Sebutlah Dino (bukan nama sebenarnya , Red) sebagai tukang batu pun diam untuk memberi nama Pelaksana lapangannya.
Dengan alasan ia seorang yang baru 3 hari bekerja, jadi kurang faham nama atasan dan, pelaksana / konsultan, yang ada di tempat itu.
Tapi anehnya hampir semua, tukangpun ketika ditanyai hampir sama jawabannya, yaitu tidak tahu.
Di lihat dari pemasangan yudit saat ini, kelihatannya untuk pemakaian pasir, yang seharusnya agak tebal minimal 3 centi meter rata rata.
Yang berfungsi sebagai dasar dan, landasan yudit agar rata dan kuat” bilamana ada beban yang membebaninya dari atas.
Sehingga tidak patah ataupun hancur, akan tetapi yang kami lihat disana sangat tipis,.. terkesan hanya melaksanakan, perintah sesuai dengan intruksi gambar.
Sehingga kekuatan yudit itupun diragukan, kekokohan nya dalam menerima beban.ini akan berdampak pada masyarakat luas, bagi pengguna jalan.
Penelusuran pun dilanjutkan ke gudang peyimpanan barang, ataupun gudang. Dan lagi-lagi kamipun merasa aneh, dari sekian banyak orang yang diminta keterangan.
Hanya menyatakan bukan kapasitasnya menyampaikan sesuatu, yang berkaitan dengan proyek diatas tadi.
Akhirnya keluarlah nama NARYO dari penelusuran awak media kami, tapi lagi-lagi mau dikonfirmasi tentang progres dan lain-lain.
Naryo ketika melihat kami dengan bergegas, memutarkan mobilnya entah mau kemana, dan berlalu meninggalkan lokasi yang dijadikan base camp dan pergudangan.
Kamipun sempat berfikir sejenak ada apakah gerangan, semua orang yang ada dilokasi sampai para petinggi proyek itu tidak mau memberikan info.
Mereka yang sepertinya ada, yang ditutup-tutupi oleh mereka( pihak berwenang di CV ABADI)
Terkait hal ini awak media, kami tidak akan berhenti, mencari dalam ivestigasi menyeluruh. Agar bilamana ada indikasi penyalahgunaan anggaran.
Mereka bisa mempertanggung jawabkanya kepada, khalayak terutama kepada Pemkab Bogor, yang telah memberikan kepercayan kepada Cv tersebut.
(Heri Herdiana dan tim).