Dengan Uang Receh Safni Bangun Kab 50 Kota Dari Keterpurukan

- Advertisement -
Redaksi satu.id –  Dengan uang receh seribu- duaribu, Safni Sikumbang akan bangun Kabupaten  Limapuluh-kota.   Demikian anatar lain  Paslon Safni – Ahlul Badrito, SH ( Sakato ) pemegang no urut 3 menyampaikan konsepnya pada Irfendi Arbi, Mantan Bupati Limapuluh-kota, saat berkunjung , sabtu kemarin.

Dengan konsep uang receh tersebut keraguan mantan Bupati Kabupaten Limapulih-kota terhadap Safni Sikumbang– calon Bupati kabupaten setempat – yang nota-bene berijazah paket C itu, berubah menjadi hormat dan kagum. Rasa hormat dan kagum Irfendi memancing optimismenya bagi kebangkitan kabupaten tersebut  dari keterpurukan yang melanda beberapa tahun kebelakang ini.

uang receh

Betapa pemaparan pengelolaan uang receh dari Paslon no urut 3 itu dinilai mantan Bupati Irfendi sebagai pemikiran kreatif yang inovatif.  Pokok-pokok pikiran yang disampaikan dengan contoh sedeerhana tersebut, membangun optimisme terhadap kemampuan yang tidak hanya bertumpu pada bantuan pemerintah pusat semata, melainkan upaya mengali dan mengembangkan potensi yang ada secara profesional  di kabupaten setempat,

Demikian antara lain hal itu terungkap pada kunjungan silaturahmi H.Safni Sikumbang  pada Irfendi Arbi, mantan Bupati Limapuluh kota, di kenagarian Koto Tangah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, sabtu (21/9 ) siang kemarin.

Mantan Bupati bersangkutan kaget dan penasaran terhadap H. Safni calon Bupati Limapuluh-kota itu -yang hanya beri ijazah Paket C, ternyata punya kemampuan di luar sangkaan banyak orang.  Terdorong rasa penasaran itu, Irfendi yang dikenal tokoh pemimpin yang ramah dan merakyat itu, segera menemui Syeikh Mulia di Ketinggian usai pertemuan dengan Safni untuk membahas ulang butir-butir dialognya saat kunjunga Safni ke rumahnya.

Sebagaimana yang diungkapkan Safni Sikumbang pada awak media melalui pembicaraan via telp bahwa  selaku Bupati nantinya, dia beserta wakilnya Ahlul Badrito, SH akan menggali potensi daerah yang ada di kabupaten setempat, sebagai  sumber pembiayaan mambangun daerah.

BACA JUGA  Rekapitulasi KPU Kabupaten Pessel Hasilkan Suara Petahana Tumbang

Menurut  Safni, bahwa alam Limapuluh-kota memiliki potensi besar untuk menyejahterakan masyarakatnya. Hanya saja potensi yang ada dan melimpah ruah itu, tidak dilirik dan digarap secara serius dan transparan.

Kecenderungan  untuk menampungkan tangan, sepenuhnya dari bantuan pemerintah pusat,  kata Safni akan sulit dan kurang memadai untuk dapat membangun negeri ini. Anehnya menumpukan harapan sepenuhnya ke pada bantuan pusat masih menguasai pikiran kebanyakan dari kita. Pada hal, potensi yang dimiliki kabupaten ini, menurutnya akan menghasilkan kemasukan PAD yang luarbiasa besarnya. Hal itu tentu menuntut keseriusan bekerja dan komitment yang kuat bagi membangun negeri.

Dalam mewujudkan Pendapatan daerah dari sumber dan potensi kabupaten ini kecenderungan mentalitas untuk menghasilkan dana yang instan, harus pelan-pelan digeser ke arah meyakini suatu proses kerja yang terencana dan berkesinambungan.  Allah sebagai Tuhan yang Maha mencipta, tidak akan mewujudkan manusia ciptaannya, lansung  jadi  besar dan dewasa serta dapat berlari dan  begitu lahir langsung menjadi pemain bola kawakan. Sangat tidak logis, melainkan harus melalui proses yang bertahap.

Berkaitan dengan penyampaian Safni kepada Irfendi Arbi, saat menjawab tanya mantan Bupati tentang Porgul ( Program Unggulan )nya, bahwa Calon Bupati Paslon Urut.3 itu, memberikan contoh kecil, bagaimana nilai uang receh dapat bernilai besar bagi mambantu masyarakat. Uang receh itu, juga dimaksudkan Safni sekaligus menjadi nilai PAD yang besarannya cukup siqnifikan.

Dalam dialog Safni dengan Mantan Bupati, Irfendi Arbi, dirinya mencontohkan betapa uang receh seribu- dua ribu rupiah itu,  yang katanya akan menjadi ratusan Milyard jika dikelola secara kreatif.

Selaku pelaku usaha di bidang pertanian- perkebunan, Peternakan dan bisnis perdagangan,  Safni Sikumbang melihat seribu – dua ribu memilki nilai yang besar baginya. Apalagi selaku pengusaha yang memiliki masa kecil yang hidup dalam keluarga kategori orang susah, uang receh seribu- dua ribu rupiah itu dapat menjadi modal utama, menopang kemandirian hidup, tanpa menggantungkan harapan dan bantuan pihak lain.

BACA JUGA  Kunjungi Pengelolaan Air Bersih, Pj Bupati Bogor Sampaikan Ini❗

Uang recehan itu dalam skala kabupaten di mata Safni memilik potensi besar buat Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). Dan untuk uang receh rasanya kita tidak perlu harus meminta sampai ke presiden.” Kata Safni Sikumbang tersenyum membuka pembicaraan.

Dalam bidang UMKM, Safni mengambil contoh kecil yaitu kebutuhan deterjen bagi rumah tangga. Jika kebutuhan ini dikelola dengan baik dan benar, maka dari 100 ribu KK di kabupaten ini, dapat menghemat biaya pengeluaran Rp 180 Milyar/ tahun dengan rata-rata perbulannya sebesar Rp15.Milyar.

Hitungan itu, kata Safni bahwa para ibu rumah tangga dapat dipastikan membeli deterjen pencuci di warung seharga 10 ribu setiap hari. Jika deterjen itu bisamereka buat sendiri modal pembuatannya berkisar Rp 5 hingga Rp 6 ribu / saset. Uang yang semestinya dikeluarkan senilai Rp 10 ribu, akan dapat dihemat menjadi Rp 4 ribu per-saset deterjen, karena setiap ibu rumah tangga akan dapat membuiat deterjen itu dengan mudah, tanpa perlu memberikan pelatihan khusus,  terang Safni Sikumbang.

Untuk uang receh demikian apakah masih diperlukan untuk meminta ke Pemerintah Pusat ? tanya Safni Sikumbang sambil tersenyum.  Jawabnya, tentu tidak mesti mengandalkan bantuan pusat. Pemaparan pikiran tentang uang receh itu membuat Irfendi Arbi manggut-manggut diam dan  tiba-tiba mengacungkan jempol bangga pada pemikiran Safni Sikumbang yang tersaji secara sederhana itu.

Lebih lanjut Safni Sikumbang memberikan contoh pengelolaan parkir kendaraan roda dua.  Di pasar induk Kota Payakumbuh, dari seribu kendaraan roda dua yang parkir di pasar Payakumbuh, dapat digduga 80 porsen merupakan kendaraan warga Kabupaten Limapuluh kota yang berbelanja ke Kota Payakumbuh.

Dari ribuan kenderaan yang parkir di Payakumbuh “tentu dapat diproyeksikan berapa milyar rupiah uang parkir yang di stor ke Kota Payakumbuh dalam sebulan atau setahun.” Dan itu hanya uang parkir saja, belum termasuk pendapatan lain dari hasil pertukaran uang dan jasa,  kata calon Bupati yang gunakan tagar Limapuluh Kota bangkit ini.

BACA JUGA  Diduga Wabup Aktor Pembabatan Hutan Lindung Bukik Soriak Harau Limapuluhkota Sumbar

Hal itu terjadi, karena kabupaten ini tidak punya pasar induk yang mampu melayani kebuthan masyarakat Kabupaten Limapuluh kota. Kkebutuhan masyarakat Limapuluh-kota masih tergantung pada pasar Payakumbuh. Akibatnya Milyaran rupiah uang dari kabupaten Limapuluh kota mengalir  setiap waktu ke luar kabupaten.

Jika pengelolaan pasar pasar di kabupaten ini dimaksimalkan, otomatis uang itu akan berputar dalam kabupaten ini sendiri. Dan itu pasti menguntungkan daerah.’ kata calon bupati dari kualisi 7 partai ini ( Partai pengusung PKS, Hanura dan PDI-P ditambah partai pendukung yaitu Partai Umat, PBB, Partai Buruh, dan Partai Garuda)

Mencermati penjelasan Safni tentang sebagian pokok pemikirannya, Irfendi Arbi, yang semula menyangsikan kapasitas dan kapabilitas Safni, serta merta berubah total.

Irfendi malah turut berharap , semoga niat tulus Safni Sikumbang dan wakilnya Ahlul Badrito Resha SH (Sakato) dan kita bersama dikabulkan Allah demi Limapuluh kota yang kita cintai ini.

Memang Pemimpin yang memiliki pemikiran cemerlang dan telah teruji seperti Safni Sikumbang dan Rito (Sakato) inilah yang dibutuhkan Kabupaten Limapuluh-kota, dewasa ini .” demikian pengakuan jujur Mantan Bupati Limapuluh kota .

Perbincangan hangat antara Irfendi dan Safni Sikumbang juga dihadiri pemuka masyarakat dari beberapa kecamatan Seperti Desembri Chaniago, Syekh Mulia di Ketinggian, Yul Satria, Desniwati dan tim relawan Safni Sikumbang yang lainnya. ( Moel )

 

 

 

 

 

 

- Advertisement -
Must Read
- Advertisement -
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini