Presiden AS Joe Biden meminta kepada kongres, sumbang dana senilai US$106 miliar untuk mendanai rencana kepada Ukraina dan Israel (21/10).
Instruksi sumbang dana ini juga berlaku untuk, mendanai negara Israel. Namun, Presiden AS Joe Biden menjelaskan tidak menyinggung terkait dana kongres yang sedang menipis.
Permintaan dana tersebut disampaikan oleh, Presiden AS Joe Biden ketika ia berkunjung ke Israel beberapa hari yang lalu.
Biden menjanjikan sebagai bentuk solidaritasnya ,ketika negara tersebut di bombardir oleh Gaza, menyusul serangan militan Hamas yang menewaskan sekitar 1.400 orang di Israel Selatan.
Dengan mengelompokkan pendanaan Israel dengan Ukraina, keamanan perbatasan, bantuan pengungsi, langkah-langkah untuk melawan Tiongkok, dan prioritas-prioritas lain yang diperdebatkan yang sedang memanas dalam hubungan antara negara itu.
Biden berharap, ia dapat membuat rancangan undang-undang belanja keamanan nasional. Yang harus disetujui dan dapat memenangkan, dukungan di Dewan Perwakilan Rakyat yang kacau balau.
Dewan tersebut, yang dikuasai Partai Republik tahun lalu, sudah tidak memiliki pemimpin selama lebih dari dua minggu .
Beberapa anggota parlemen dari Partai Republik semakin skeptis,bterhadap perlunya mendanai perang Ukraina dengan Rusia.
Dan mengancam akan menghentikan pemerintahan, sama sekali untuk mengakhiri,bbelanja fiskal yang dipicu oleh utang.
“Dunia sedang menyaksikan dan rakyat Amerika mengharapkan para pemimpin mereka bersatu dan mewujudkan prioritas ini,” kata direktur anggaran Biden, Shalanda Young, dalam suratnya kepada penjabat ketua DPR Patrick McHenry.
Dunia barat telah menyaksikan dan rakyat Amerika mengharapkan para pemimpin agar mereka bersatu untuk mewujudkan ini, tegas Shelanda Young direktur anggaran Joe Biden.
Kami mendesak segera umumkan kongres, untuk menangani masalah ini. Dari sebagai bagian dalam perjanjian, di partisan yang komprehensif. Dalam beberapa di pekan mendatang, Tutup Patrick McHenry.
Editor Saidi Hartono
Dikutip dari CNA.